ISP genjot penetresi internet dengan B to B

Perusahaan penyedia jasa internet (ISP) mulai melebarkan sayapnya ke daerah-daerah untuk meningkatkan pelayanan internet dengan kerjasama business to business sehingga tanpa harus membangunan infrastruktur baru karena ketatnya ...
SRC:www.antaranews.com

Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan penyedia jasa internet (ISP) mulai melebarkan sayapnya ke daerah-daerah untuk meningkatkan pelayanan internet dengan kerjasama business to business sehingga tanpa harus membangunan infrastruktur baru karena ketatnya persaingan antar ISP termasuk operator telekomunikasi besar.

"Kami memulai melakukan kerjasama dalam bentuk business to business (B to B) untuk meningkatkan layanan internet di daerah-daerah," kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) Sammy Pangerapan dalam siaran pers yang diterima ANTARA News pada Jumat (1/6).

Sammy mengatakan perusahaan ISP yang tidak memiliki infrastruktur di daerah-derah akan menggunakan fasilitas, jaringan atau sumber daya ISP yang  sudah memiliki sumber daya di daerah tersebut sehingga dapat menekan biaya investasi.

Misal, ISP A memiliki jaringan Wi-Fi 2.4 atau 5.8 disuatu daerah dan ISP B berada di luar jangkauan. ISP B tidak perlu membangun jaringan, cukup melakukan kerjasama B to B yang saling menguntungkan.

Meskipun demikian, kata Sammy, hal itu tidak langsung membuka peluang ISP lainnya untuk memperebutkan proyek di daerah tersebut karena masih ada kode etiknya.

"Pola kerjasama ini akan membuka peluang ISP untuk berkembang dan bertahan di tengah ketatnya persaingan," katanya.

Kepala Eksekutif Berca Global Access Duta Subagio Sarosa menilai hal itu sah-sah saja, bahkan bisa membantu mempercepat penetrasi internet di daerah-daerah. Namun ISP juga harus menyadari bahwa setelah masyarakat puas atau addicted mereka harus benar-benar menjamin layanan mereka akan terus dirasakan masyarakat.

"Jangan sampai ketika masyarakat atau pelanggan sedang browsing Internet tiba-tiba jaringannya putus atau lemot. Akhirnya, mengecewakan pelanggan," katanya.

Berca sendiri akan menghadirkan layanan internet dengan brand WiGO di 8 kota di Indonesia yaitu Medan, Balikpapan, Batam, Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Palembang, dan Pontianak.

"Perusahaan memerlukan akses Internet yang cepat, bandwidth yang besar, kemudahan pemasangan dan  ketersediaan jaringan Internet," katanya.
(adm)