SRC:www.antaranews.com
Aliansi Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Demokrasi Suriah melakukan aksi menolak kekerasan di Suriah di depan kantor Kementrian Luar Negeri, Jakarta. Mereka mendesak pemerintah berperan aktif mendorong terciptanya demokrasi di Suriah. (ANTARA/Erwin)
Pada saat sulit ini, masyarakat internasional mesti meningkatkan kepercayaan, melanjutkan dukungan bagi upaya penengahan Annan.New York (ANTARA News) - Duta Besar China di PBB Li Baodong, yang memangku jabatan bergilir Presiden Dewan Keamanan (DK) pada Juni, menyatakan bahwa penyelesaian politik bagi krisis di Suriah sekarang berada pada tahap kritis.
Saat memberi taklimat di Markas PBB di New York mengenai program kerja DK selama Juni pada Senin, Li mengatakan bahwa dalam hal ini DK PBB menghadapi dua prospek.
"Yang pertama adalah prospek cerah, yaitu semua pihak di Suriah segera mewujudkan gencatan senjata penuh dan menghentikan kerusuhan, melancarkan proses politik menyeluruh dan mengizinkan warga Suriah memutuskan masa depan negara mereka sendiri," katanya seperti dikutip Kantor Berita Xinhua.
Dia menyebut prospek kedua sebagai prospek curam dimana konflik telah meningkat, bentrokan antara desa dan desa, suku dan suku, kota dan kota bertambah parah, sangat mempengaruhi negara bertetangga dan perdamaian serta kestabilan di wilayah Timur Tengah pada umumnya.
"Bagaimana memilih dari kedua prospek itu, jawabannya jelas," kata Li.
Duta Besar China untuk PBB tersebut menyatakan, guna mewujudkan prospek yang cerah semua pihak terkait mesti memusatkan perhatian pada tiga hal.
Pertama, kata dia, memberi dukungan penuh dan kerja sama bagi upaya penengahan utusan khusus bersama PBB-Liga Arab, Kofi Annan, sebagai saluran utama penyelesaian politik bagi krisis Suriah.
Annan mengusulkan rencana enam pasal guna menyelesaikan krisis Suriah, yang antara lain meliputi seruan untuk melakukan penarikan senjata berat dan tentara dari pusat permukiman, penghentian pertempuran setiap hari guna memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan perawatan korban cedera, serta pembicaraan antara pemerintah dan oposisi.
Kedua, lanjut Li, mendukung kegiatan Misi Pengawas PBB di Suriah (UNSMIS) guna memastikan misi itu bisa melaksanakan mandat yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Dan ketiganya, menurut dia, mendesak pemerintah Suriah dan oposisi agar segera dan sepenuhnya melaksanakan rencana enam-pasal berdasarkan prinsip objektivitas, keadilan dan keseimbangan, meninggalkan semua bentuk kekerasan dan memulai proses politik sesegera mungkin.
Mengenai peristiwa Houla, Li menyatakan China mengutuk keras peristiwa tersebut, menuntut penyelidikan menyeluruh dan menyeret orang yang bertanggung-jawab ke pengadilan.
"Pada saat sulit ini, masyarakat internasional mesti meningkatkan kepercayaan, melanjutkan dukungan bagi upaya penengahan Annan," kata Li.
(C003)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment