Tom Byer memberi penjelasan mengapa program kepelatihan dalam dunia sepak bola harus dibangun berdasarkan kebutuhan lokal.
OLEH TOM BYER PENYUSUN AHMAD REZA HIKMATYAR Ikuti di twitter
Di seluruh dunia, ada banyak perdebatan tentang reformasi model pelatihan sepak bola untuk menghasilkan pemain terbaik. Ketika Anda melihat program kepelatihan di sebagian besar negara, mereka lebih memberi fokus pada pengembangan pelatih senior. Mengapa tidak? Itulah tempat di mana uang tidak diperuntukkan bagi pemain! Kebanyakan negara, federasi atau klub ingin menghasilkan pemain seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Meski begitu, mereka lebih memilih untuk memberi kepercayaan pada pelatih sukarela atau dengan kata lain pelatih yang tidak digaji.
Piramida pengembangan kursus kepelatihan berjalan menurun. Jika Anda tidak membuatnya berada di puncak, semakin lama Anda akan sampai ke titik terendah. Saya punya setumpuk surat dari pelatih di seluruh dunia, berharap ada dana yang dikhususkan federasi sepak bola Asia untuk pengembangan kursus kepelatihan di usia muda. Tak ada yang bisa membantah kebenaran tersebut! Surat yang datang disertai dengan dokumen dan fakta, seperti laporan dari hasil pengamatan, akreditasi, pengalaman bekerja, referensi bahakan salah satunya ditandatangani oleh Sir Alex Ferguson.
Lalu, mengapa mereka datang kepada saya? Di Inggris, pelatih muda tidak dapat menghasilkan banyak uang, minimnya keterampilan yang dimiliki membuat mereka kurang dihargai. Kebanyakan media, sponsor dan pemiliki klub merayakan kejayaan 'jangka pendek' mereka diatas kejayaan jangka panjang. Saya cukup beruntung karena pernah berada di acara televisi anak-anak terpopuler Jepang selama 13 tahun. Dalam acara itu terlihat jelas bagaimana sekolah sepak bola yang terdapat di beberapa negara memiliki pelatih muda yang belum matang. Begitu banyak pelatih muda yang lebih baik dari saya dalam hal pembinaan usia muda, namun sangat sedikit dari mereka yang benar-benar paham tentang ekosistem sepak bola dan bagaimana cara kerjanya.
Semua tergantung pada negara, pembinaan sepak bola akan terus berlanjut atau terhenti. Sepak bola jalanan amat umum di Amerika Selatan, baru-baru ini salah satu pelatih terbaik di dunia menyebut bahwa mandeknya perkembangan sepak bola di Cina adalah akibat dari kurangnya sepak bola jalanan yang terdapat di negeri tersebut. Anak-anak di Jepang dan Korea tidak bermain sepak bola di jalanan, kedua negara tetap lolos ke Piala dunia tahun depan. Banyak pelatih yang menganggap konsep sepak bola jalanan sudah usang dan lebih memilih sistem pembinaan usia dini yang kaku.
Program kepelatihan sepak bola haruslah lebih alami, artinya program yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Kini sebaliknya, semua negara terus mengimpor orang-orang dari Spanyol, Brasil Italia atau Prancis untuk 'mengajari' cara bermain bola.
Pada kasus ini, pendekatan yang dilakukan sepak bola Jepang amat menarik. Mereka mencoba belajar sebanyak mungkin dari semua negara yang ada di belahan dunia. Mereka melakukan lokalisasi dan adaptasi agar sesuai dengan kebutuhan sepak bola di negerinya. Jika Anda melihat sejarah Japan Football Association (JFA) [PSSI-nya Jepang], Anda akan melihat pengaruh dari Jerman, Inggris, Belanda, Brasil, Spanyol, Argentina, Prancis, Korea, Kroasia dan Serbia. Mereka tidak mencoba untuk meniru keseluruhan model negara-negara tersebut, tapi mereka menyaring sisi positif dan segala yang mereka butuhkan untuk membangun sepak bola di negaranya.
Meski begitu, saya juga menemukan sesuatu yang lucu ketika negara Anda tidak melakukan sesuatu secara 'benar', tapi masih mampu menghasilkan pemain berbakat secara teknis pada usia muda, segala sesuatu bisa terjadi di dunia sepak bola. Brasil baru saja memenangkan Piala Konferderasi dengan mengalahkan Spanyol 3-0. Barcelona dan Spanyol telah menjadi kekuatan luar biasa di sepak bola, hingga memaksa para 'ilmuwan' olah raga ini gerah untuk melakukan analisis kemudian mengambil mikroskop dan membedahnya. Tapi Anda tak perlu repot jika memiliki tim seperti Brasil. Sebuah tim yang memiliki kemampuan teknis sempurna, solid secara tim dan sangat cepat. Mereka juga makin kuat jika bermain di kandang.
Tidak ada solusi yang benar-benar tepat untuk menghasilkan pemain hebat dalam sebuah tim. Tapi ada satu hal yang pasti: tanpa teknik superior seorang pemain, tidak peduli sistem, taktik atau formasi yang Anda gunakan; mereka akan selalu bergantung pada sisi individual dan karakteristik pemian yang ada. Sepak bola masa kini bagaikan dinosaurus di era digital!
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment