SRC:www.antaranews.com
Rusman Heriawan (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
makannya bulgur dengan lauk seadanya tapi minumnya tetap susu sapi murni."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengaku sudah minum susu sejak tahun 1946, saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Saya suka minum susu sejak kecil, karena itu bisa jadi Wamentan," kata dia berkelakar dalam satu kesempatan bersama wartawan baru-baru ini.
Mantan Kepala Badan Pusat Statistik itu mengemukakan susu sudah menjadi minuman utama dalam keluarganya. Setiap pagi dua botol susu sapi murni dikirim ke rumah Rusman kecil.
"Paling lambat tiba sekitar jam 6 pagi. Dengan membunyikan bel sepeda, laki-laki itu menaruh dua botol susu di teras rumah karena sudah langganan," kata Rusman yang lahir di Bogor tahun 1951.
Dia mengaku kebiasaan minum susu tak pernah dihentikan orang tuanya. "Walaupun makannya bulgur dengan lauk seadanya tapi minumnya tetap susu sapi murni," kata Rusman. Dia merintis karir di BPS sejak lulus Diploma bidang Statistik di Akademi Ilmu Statistik tahun 1974.
Satu hal yang masih menganjal di benak doktor ekonomi IPB itu adalah rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia.
"Konsumsi susu di Indonesia baru sekitar 11 liter per orang per tahun. Hal itu berarti rata-rata orang Indonesia hanya minum susu lima tetes per hari," katanya. Susu yang cuma sedikit diminum orang Indonesia itu sebagian besar juga masih diimpor.
Supaya konsumsi dan produksi susu dalam negeri meningkat, Rusman mengusulkan penciptaan pasar yang terjamin, antara lain melalui program pemberian susu di sekolah.
"Ketika saya kecil sekitar tahun 1960-an ada program sekolah memberikan susu gratis di SD, padahal saat itu zaman susah," katanya. Dia mengatakan kebiasaan minum susu membuat bangsa Indonesia tetap cerdas. Tentunya bagi Rusman, minum susu sejak kecil sudah terbukti bermanfaat.
(tri)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment