SRC:www.antaranews.com
Seorang anggota kepolisian memeriksa sejumlah tersangka Pekerja Seks Komersial (PSK) di mapolsek Banjarsari, Solo, Jateng, Rabu (28/3). Sejumlah PSK berhasil dijaring dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) untuk kemudian dilakukan pembinaan. (FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
"Saya menghargai upaya Bupati Banyuwangi dalam menangani masalah PSK," kata Menteri Perindustrian Hidayat di Banyuwangi Senin, saat meresmikan pembangunan pabrik semen milik PT. Bosowa Banyuwangi.
Sebelumnya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa dahulu di kabupaten ini terdapat 640 PSK, namun jumlah itu berhasil dikurangi menjadi 231 orang.
Abdullah Azwar Anas mengatakan sebelumnya Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta agar semua lokalisasi ditutup, namun Pemda Banyuwangi tidak melakukan penutupan tersebut melainkan mencari jalan lain.
Anas yang sebelum dilantik sebagai Bupati Banyuwangi pada Oktober 2010 menjadi anggota DPR/MPR menjelaskan cara yang ditempuh adalah memberikan uang sebesar tiga juta rupiah per orang dan kemudian memberikan pelatihan keterampilan.
Sekalipun jumlah PSK itu sudah berkurang, ternyata para mucikari yang berjumlah 242 orang tidak mau meninggalkan pekerjaan mereka.
"Mereka baru mau pergi kalau rumah mereka dibeli oleh Pemda," kata Anas yang kemudian menjelaskan bahwa pembelian rumah-rumah milik para mucikari itu tidak bisa dilakukan oleh Pemda. (A011*A050)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment