SRC:www.antaranews.com
Jakarta (ANTARA News) - Bank Danamon melalui Danamon Simpan Pinjam bekerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menyiapkan dana 35 juta dolar AS untuk kredit di sektor agribisnis.
"Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan kemampuan teknis dan akses pembiayaan kepada pelaku sektor agribisnis," kata Direktur DSP Bank Danamon, Minhari Handikusuma, saat penandatanganan kerja sama, di Jakarta, Senin.
Program kredit yang sumber dananya berasal dari USAID tersebut rencananya akan dijalankan selama tujuh tahun untuk dialokasikan kepada pelaku bisnis pertanian serta perkebunan di seluruh wilayah di Indonesia.
Menurut Handikusuma, jika rata-rata pinjaman masyarakat sekitar Rp20-60 juta, maka dana tersebut dapat dibagikan kepada pelaku bisnis sektor agrikultural dengan jumlah sekitar 30-50 ribu pelaku.
"Kalau plafon sendiri tergantung produk, rata-rata plafon di sektor agrikultural sekitar Rp20-60 juta dan akan efektif mulai besok," jelas dia.
Untuk bantuan teknis yang akan diberikan, Minhari mengaku program dapat memberi pelatihan, pembinaan dan penyuluhan oleh para staf yang telah dilatih oleh USAID.
Selain non-teknis, kedua lembaga juga memberikan akses perbankan baik simpanan maupun pinjaman melalui DSP.
Sementara itu Direktur USAID, Glenn Anders, menyatakan, program tersebut, selain memberikan bantuan akses kredit kepada para petani, juga akan memberi bantuan teknis.
Anders menjelaskan USAID bersama Danamon akan membantu kinerja pelaku bisnis agrikultural untuk mengurangi resiko yang ada saat masa tanam untuk meningkatkan hasil produksi sektor pangan.
"Salah satu sektor yang menjadi kunci kerjasama kedua negara --Indonesia dan AS-- adalah ketahanan pangan sehingga kami ingin mendorong peningkatan produktifitas," kata Anders.
Oleh karena itu, menurut dia, untuk mencapai tujuan tersebut USAID bekerja sama dengan DSP untuk mengembangkan ketahanan pangan dan pinjaman kecil bagi sektor agrikultural yang produktif dan berkesinambungan.
Melalui program tersebut, kedua pejabat mengharapkan semakin banyak pelaku agribisnis yang memperoleh kemudahan akses pembiayaan untuk modal usaha, sehingga dapat tumbuh dan berkontribusi bagi industri perkebunan dan pertanian nasional.Â
(B019)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment