SRC:www.antaranews.com
Perhelatan akbar Solo Menari 24 Jam kembali digelar di Kota Solo pada Minggu (29/4). Event tahunan ini akan dimeriahkan ribuan penari baik yang berasal dari dalam negeri maupun mancanegara yang akan menari bersama.
Selain itu sebelas tempat juga telah dipersiapakan untuk menggelar ajang akbar ke enam, kata Dwi Wahyudiarto salah seorang penggagas Solo Menari 24 jam, di Solo, Rabu.
Event yang sempat mencetak rekor tersebut akan dimeriahkan lebih dari 2500 peserta yang berasal dari 45 kelompok seni di Indonesia. Pihaknya pun menggandeng institusi pendidikan dan sanggar seni untuk berpartisipasi.
"Bukan hanya dari kelompok seni yang ada di Soloraya, tapi juga ikut berpartisipasi kelompok kesenian dari Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Banyumas dan daerah lainnya. Bahkan penari dari mancanegara juga turut andil dalam event ini, seperti sejumlah penari dari Singapura, Jepang, dan Australia," katanya.
Ia juga memaparkan, dengan tema baru, yakni meretas batas dalam nuansa warna, konsep Solo Menari 24 Jam di tahun ini juga banyak melibatkan komunitas dan ragam kesenian di luar tari. Dengan konsep tersebut, pihaknya berharap tari akan dapat diterima di semua ranah masyarakat.
"Melalui ajang ini, kami ingin menunjukkan bahwa tari dapat melebur dimana saja. Serta dapat bersinergi dengan berbagai macam kesenian," kata Dwi yang juga sebagai pengajar di Jurusan Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Kesebelas tempat yang telah disiapkan, menurut Dwi, meliputi Ngarsopuro, Solo Squre, halaman Solo Grand Mall, Solo Paragon, Rumah Dinas Walikota Loji Gandrung dan Plaza Sriwedari untuk wilayah kota. "Untuk wilayah kampus ISI, akan dibagi menjadi lima tempat. Antara lain Teater Besar, Pendopo, Rektorat, Teater Kapal, dan Teater Gendhon Humardani."
Tidak sampai disitu, selain ribuan peserta dan 11 tempat yang telah disiapkan, pihaknya juga telah menyiapkan gelaran lain dalam Solo Menari 24 Jam yang akan menjadikan Solo Menari 24 Jam di tahun ini berbeda dengan perhelatan sebelumnya.
Pembukaan Solo Menari akan ditandai dengan kirab 50 orang penari di atas becak dengan corak wayang dari depan Loji Gandrung sampai dengan Gladag. "Ini merupakan eksplorasi seni tari yang akan kami usung, dengan 50 penari pembuka akan menari di atas becak yang akan dikirab dari depan Loji Gandrung hingga Gladag," lanjutnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga akan mengajak masyarakat umum ikut menari bersama, lantaran waktu pelaksanaan Solo Menari 24 Jam di tahun ini bertepatan dengan gelara Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ir Juanda. "Menyiasati gelaran CFD, kami juga akan mengajak masyarakat untuk menari bersama. Jadi nantinya masyarakat bukan hanya melihat, tapi juga ikut berpartisipasi." katanya.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment