SRC:www.antaranews.com
"Prinsip-prinsip GNB saat pertama kali terbentuk seperti perdamaian maupun resolusi atas konflik, pembangunan ekonomi, pelucutan senjata, keberadaan budaya dan peradaban, masih diperlukan hingga saat ini," ujar Budimir Loncar dalam acara diskusi peringatan 50 tahun GNB di Jakarta, Kamis.
Budimir Loncar sendiri menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Yugoslavia pada 1987 hingga 1991. Sebelumnya dia pernah menjabat Duta Besar Yugoslovia untuk Indonesia pada periode 1965-1969. Dan sekarang menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Kroasia.
GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia, 1-6 September 1961. Tujuan utama GNB difokuskan pada upaya dukungan bagi hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, integritas nasional, dan tidak memihak blok mana pun.
Organisasi bermula dari Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada 1955. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia yakni Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Presiden Indonesia Soekarno, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dan Presiden Ghana Kwame Nkrumah.
Yugoslavia sendiri pecah pada awal 1990 dan menjadi beberapa negara bagian seperti Slovenia, Kroasia, Makedonia, Bosnia-Herzegovina dan Uni Negara Serbia dan Montenegro.
"Sayangnya hingga saat ini, gerakan tidak mampu mengangkat tantangan dari perubahan dunia seperti berhadapan langsung, ataupun memainkan perannya dalam perpolitikan dunia," kata Loncar.
Loncar juga mengatakan setelah 50 tahun keberadaan GNB dan 15 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), GNB seakan tertinggal dalam mencari identitas baru. Sepanjang sejarahnya GNB terjadi gesekan-gesekan antarnegara anggotanya. "Sama seperti yang dialami organisasi global lainnya seperti PBB, di mana sejauh ini tidak berhasil menyesesuaikan diri dengan kenyataan global yang baru."
Meskipun demikian, Loncar mengaku yakni GNB yang ada saat ini tidak berubah dari prinsip dasar yang ditetapkan.
Menurut dia, negara-negara anggota GNB harus tetap melanjutkan perjalanan demokrasi dan keadilan sosial, dan usaha untuk mencari cara untuk menyelaraskan diri dengan perubahan yang terjadi saat ini.
(I025/B/H-KWR)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment