SRC:www.antaranews.com
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa (FOTO ANTARA)
Mataram (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengarahkan tiga provinsi dalam Koridor V Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI dapat meningkatkan kerja sama antardaerah, antarprovinsi, antarpulau dan antarnegara.
"Bapak Presiden telah memimpin rapat evaluasi implementasi MP3EI dan memberi arahan agar meningkatkan kerja sama antardaerah, antarprovinsi dan antarpulau serta antarnegara dapat terus ditingkatkan," kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, usai pertemuan terbatas di Pendopo Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Jumat.
Rapat terbatas itu membahas tiga hal penting yakni kegiatan yang dilakukan tiga provinsi terkait program MP3EI Koridor V (mencakup NTB, Bali dan NTT), upaya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam penanggulangan kemiskinan, dan upaya pemberdayaan warga baru (eks Timor Timur) di wilayah NTT.
Koridor V MP3EI itu menekankan pada pengembangan pariwisata dan pendukung pangan nasional.
Selain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, rapat terbantas itu dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, terkait program MP3EI.
Hadir pula Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, dan para bupati/wali kota se-NTB, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay.
Ketiga gubernur/wakil gubernur itu diminta memaparkan upaya yang telah dilakukan dan hasil yang dicapai terkait ketiga masalah pokok tersebut.
Hatta mengatakan, Presiden juga mengarahkan produksi padi, jagung dan ikan harus terus meningkat, agar dapat mencapai peningkatan 200 hingga 300 persen pada 10 tahun mendatang.
Arahan lainnya yakni tingkat logistik dan konektivitas antardaerah, antarprovinsi yang harus terus ditingkatkan.
"Pak Presiden tidak ingin petani dan peternak merugi karena kendala angkutan yang mahal, sehingga Pak Presiden meminta perhatian serius agar biaya transportasi logistik diturunkan," ujarnya.
Presiden, kata Hatta, juga mengarahkan peningkatan kunjungan wisatawan yang harus meningkat secara signifikan hingga mampu mencapai 200--300 persen. Harapannya pada 2025 angka kunjungan wisatawan ke Indonesia bisa mendapai 20--30 juta orang, atau pada 2010 mendatang bisa mencapai 20 juta orang.
Oleh karena itu, pemerintah harus berbenah untuk mencapai target-target tersebut, dan dibutuhkan dukungan dari para gubernur.
"Tentu dalam laporan implementasi MP3EI harus betul-betul terarah yang menggambarkan program itu bisa dilaksanakan dengan baik," ujarnya.
(T.A058/R010/P004)Â
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment