SRC:www.antaranews.com
Presiden Perancis yang baru terpilih Francois Hollande (kiri) merayakan kemenangan diatas mimbar dengan pasangan hidupnya Valerie Trierweiler usai pembacaan hasil pemilihan presiden putaran kedua di Tulle, Minggu (6/5). Warga Perancis memberikan suaranya pada pemilu hari Minggu kemarin dan Hollande akan menjadi presiden Perancis pertama dari Sosialis setelah 17 tahun. (FOTO ANTARA/REUTERS/Regis Duvignau)
Hollande berhasil mengantongi hampir 52 persen suara pada pemilihan yang berlangsung hari Minggu. Ia menyatakan âbangga dapat memberi harapan kepada rakyatâ.
Calon petahana (incumbent) sayap kanan Nicolas Sarkozy merupakan presiden Prancis pertama sejak tahun 1981 yang gagal meraih masa jabatan kedua.
Hollande berjanji untuk mengurusi utang pemerintah di negara-negara zona Euro dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sarkozy memberi selamat kepada Hollande segera setelah kekalahannya Minggu sore.
Pendukung Hollande berkumpul di Place de la Bastille di Paris, tempat perayaan tradisional khas sayap kiri.
Hollande merupakan presiden sosialis pertama setelah François Mitterand di era 1980an. Ia memberikan pidato kemenangan di Tulle, Prancis tengah.
Ia berjanji akan berfokus pada kondisi keuangan Uni Eropa, merubah kondisi dari berhemat menjadi tumbuh.
âEropa mengawasi kita. Penghematan bukan satu-satunya pilihanâ, katanya.
Setelah memberikan pidato di Tulle, Hollande bertolak ke bandara Brive menuju Paris untuk menemui pendukungnya di Place de la Bastille.
âSaya adalah presiden bagi generasi muda Prancis,â katanya kepada sepuluh ribu pendukungnya.
âKalian adalah pergerakan yang bangkit di seluruh Eropaâ, katanya.
Hollande memulai kerja pada hari Senin dengan membentuk pemerintahan baru. Tantangan besar baginya adalah meyakinkan negara-negara zona Euro bahwa dia siap menghadapi tantangan besar, seperti dilaporkan Christian Fraser dari BBC di Paris.
Hollande membangkitkan harapan Prancis, terutama di kalangan pemuda, bahwa di tengah penghematan masih ada pekerjaan dan gaji tambah koresponden BBC tersebut.
Hollande meminta renegosiasi terhadap disiplin anggaran yang dulu digagas oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan Nicolas Sarkozy.
Kanselir Merkel memberikan ucapan selamat pada Hollande melalui telepon. Ia juga mengundang Hollande ke Jerman untuk mengadakan pembicaraan.
Tim sukses Hollande, Pierre Moscovici, berkata pada kantor berita AFP bahwa Hollande dan Merkel telah setuju untuk melakukan "kerja sama Prancis-Jerman demi kepentingan Eropa".
Perdana Menteri Inggris David Cameron juga menghubungi Hollande untuk memberikan selamat.
Hollande memanfaatkan kemerosotan ekonomi Prancis dan ketidakpopuleran Sarkozy.
Kandidat sosialis itu telah berjanji akan menaikkan pajak bagi perusahaan besar dan pendapatan rakyat lebih dari 1 juta euro per tahun.
Ia ingin menaikkan upah minimum, mempekerjakan 60.000 tambahan guru dan menurunkan usia pensiun, dari 62 menjadi 60 tahun untuk beberapa pekerja.
Dalam pidato menerima hasil Pilpres, Sarkozy berkata pada pendukungnya "François Hollande adalah Presiden Prancis dan ia harus dihormati".
Mantan presiden itu berkata "bertanggung jawab atas kekalahan."
(tis)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment