SRC:www.antaranews.com
Ketua Satgas TKI M Maftuh Basyuni. (FOTO ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah segera memberlakukan sistem buku besar dan standar prosedur operasional (SOP) bagi WNI/TKI di setiap perwakilan guna melindungi warga Indonesia yang terancam hukuman mati atau menghadapi kasus berat.
"Dengan sistem ini, seluruh WNI di luar negeri bisa terpantau secara berkesinambungan pergerakannya," kata Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgas) TKI Muhammad Maftuh Basyuni.
Buku besar itu, kata dia, berisi catatan secara garis besar yang mengemukakan proses hukum dari WNI/TKI yang terancam hukuman mati di suatu negara tertentu.
Di dalam buku itu pula berisi informasi uraian, file perkara atau dokumen pendukung lainnya setiap perkara yang telah dicatat di buku besar. Dalam buku besar itu juga ditetapkan SOP sebagai pedoman khusus untuk penanganan WNI/TKI terancam hukuman mati di luar negeri, kata Maftuh.
Berkaitan dengan hal tersebut Satgas TKI akan melakukan kunjungan kerja ke Jeddah dan Riyadh, Arab Saudi guna memantau penerapan sistem buku besar dan SOP penanganan TKI/WNI di luar negeri. Tim Satgas akan berangkat ke negara tersebut pada 5 April dan kembali 11 April 2012.
Keberangkatan ke Arab Saudi diprioritaskan karena banyak TKI bermasalah di negeri itu. Prioritas berikutnya ke Malaysia, namun kunjungan ke negeri jiran tersebut belum ditentukan.
Berkaitan dengan itu ia pun berharap perwakilan RI sudah bisa memfungsikan unit kerja khusus penanganan kasus WNI/TKI terancam hukuman mati dan kasus berat.
"Kami berharap pada Juni mendatang sudah beres. Terutama di perwakilan RI yang banyak WNI-nya. Terlebih lagi yang menanganan kasus WNI/TKI terancam hukuman mati dan kasus berat," katanya.
(ANT)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment