SRC:www.antaranews.com
Endang mengatakan hal tersebut pada acara Nyonya Meneer media gathering di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pembinaan tersebut sangat diperlukan mengingat masih banyak pengusaha jamu skala kecil yang menggunakan Bahan Kimia Obat (BKO) untuk dicampurkan dengan produknya.
"Konsumen mengharapkan jamu yang langsung manjur, inilah yang membuat produsen jamu skala kecil gunakan campuran BKO atau steroid sebagai pemicu," katanya.
Sementara itu, campuran BKO atau steroid yang terkandung dalam jamu dapat menyebabkan kerja ginjal menjadi berat sehingga memicu terjadi gagal ginjal, kata Endang.
"Pemerintah belum bisa mengendalikan ini, karena sistem pengawasannya belum maksimal sehingga pembinaan belum berjalan maksimal," katanya.
Endang juga mengatakan bahwa pengusaha jamu gendongan adalah pedagang bebas yang masih dikawatirkan menggunakan BKO pada produknya.
"Badan POM serta institusi terkait harus turut berperan serta, bila menginginkan jamu menjadi ikon produk kesehatan dalam negeri," katanya.
(M048)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment