Prabowo dan ARB Dapatkan Keuntungan Bila Jokowi Tidak Maju

Bookmark and Share

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator dan The Indonesian Institute menggelar survei untuk mengetahui elektabilitas Gubernur DKI, Joko "Jokowi" Widodo bila maju sebagai calon presiden, pada pemilihan umum (pemilu) 2014.


Direktur Indikator, Burhanudin Muhtadi, dalam pemaparannya di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2013) menuturkan pihaknya mensurvai 1200 orang, dan menanyakan jika pemilihan presiden digelar siapa tokoh yang akan dipilih, hasilnya sekitar 18 persen responden menyebut nama Jokowi.


Di belakang Jokowi mengikuti Prabowo Subianto 6,9 persen, Aburizal Bakrie 5,7 persen, Wiranto 4,2 persen, Susilo Bambang Yudoyono 2,7 persen, Megawati 2,3 persen, Jusuf Kalla 1,4 persen, 5,6 persen menyebut nama yang tidak populer dan 5,3 persen mengaku tidak tahu.


Namun saat responden ditanya bila Jokowi maju sebagai calon presiden, dan disodorkan sejumlah nama yang digadang-gadang maju sebagai presiden, ada 35,9 persen orang memilih. Diikuti 11,4 persen, Prabowo 11,4 persen, Wiranto 7,8 persen, Megawati 5,9 persen, Jusuf Kalla 3,9 persen, Mahfud MD 1,6 persen, Rhoma Irama 1,2 persen, Dahlan Iskan 1,0 persen, 3,2 persen menyebut nama yang kurang populer dan 16,6 responden mengaku tidak tahu.


Namun sampai hari ini ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri belum menentukan apakah Jokowi akan dicalonkan sebagai presiden, atau justru dirinya.


Sejauh ini yang sudah jelas mau mencalonkan diri namun belum definitif adalah Aburizal dari Partai Golkar dan Prabowo dari Partai Gerindra. Burhan mengatakan pihaknya membuat simulasi bila Jokowi mau atau bila Megawarti maju, melawan Prabowo dan Aburizal.


"Hasilnya 49,1 persen memilih Jokowi, dan bila Jokowi tidak maju ada 17,7 persen memilih Megawati," ujarnya.


Untuk Aburizal Bakrie, bila Jokowi maju ia mendapatkan 13,2 persen, namun bila Jokowi tidak maju ia mendapat 23,8 persen. Untuk Prabowo bila Jokowi maju terdapat 17,5 persen, dan bila Jokowi tidak maju mendapat 29,1 persen.


"Siapapun lawan Jokowi dan berapapun lawannya, Jokowi selalu mendapat suara terbanyak. Bila Jokowi tidak maju maka Aburizal dan Prabowo akan mendapatkan keuntungan," katanya.


Loading...

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment