Rabu, 9 Oktober 2013 13:09 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang terus meroket menjadi calon presiden, nama Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama ternyata juga terus melesat sebagai calon wakil presiden, dalam sebuah survei.
Mengenai hal tersebut, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin menuturkan, setiap warga negara punya hak konstitusi untuk dicalonkan sebagai cawapres, termasuk Basuki.
Namun, ia memertanyakan kelanjutan program yang diusung Jokowi-Basuki untuk Jakarta, jika keduanya maju sebagai capres-cawapres.
"Tentu semua orang tak boleh dibatasi untuk capres dan cawapres. Tapi, jika ada program yang telah dirancang, artinya siap melaksanakan dan menjalankan program yang diusung," tutur Said, Rabu (9/10/2013).
Menurutnya, jika Basuki maju sebagai cawapres, maka semakin sulit melaksanakan program-program di Jakarta, termasuk mengatasi masalah macet, banjir, relokasi warga, penataan PKL, sampai normalisasi waduk.
"Mungkin saja keduanya (Jokowi-Basuki) maju capres dan cawapres. Tapi, apa keduanya tega meninggalkan warga Jakarta?" paparnya.
Basuki yang merupakan kader Partai Gerindra, jelas Said, juga menjadi ganjalan tersendiri jika akan maju cawapres 2014.
Sebab, Gerindra sudah mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres. Ia menilai, Basuki tak akan nekat maju sebagai cawapres untuk menyaingi Prabowo.
Sebelumnya, Cyrus Network melakukan survei nasional pencalonan presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2014. Hasilnya, Basuki Tjahaja Purnama punya peluang yang cukup besar sebagai wakil presiden.
Survei tersebut melibatkan 1.020 responden, dengan margin of error sekira 3,1 persen. Elektabilitas Basuki sebagai cawapres meningkat menjadi 21 persen, dari awal September yang hanya 16,3 persen, yang menjadikannya setara dengan Dahlan Iskan. (*)
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Bagi apa yang Anda baca dengan teman Anda.
| Social: * ON Social: * OFF | Option
PrevNext
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment