Survei: Jokowi

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cyrus Network kembali merilis hasil survei, yang menempatkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai pasangan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres).

"Yang menarik adalah penilaian publik tentang siapa yang paling pantas mendampingi Jokowi sebagai Cawapres. Nama Ahok muncul secara mencolok dengan angka 31,6 persen," ujar Konsultan Senior Cyrus Network, Hafizul Mizan Piliang sesuai siaran persnya, Selasa (8/10/2013).

Dalam hasil survey Cyrus Network, pria yang akrab disapa Jokowi ini memperoleh poin 17,1 persen apabila disandingkan dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan, kemudian 13 persen oleh Menko Perekonomian sebagai cawapres.

Sementara, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres memperoleh poin sebesar 19,8 persen jika disandingkan dengan Dahlan Iskan, 14,5 persen dengan Basuki atau Ahok dan 14,4 persen dengan Hatta Rajasa sebagai cawapres.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ternyata sedikit diatas Prabowo apabila mencalonkan capres dengan menggandeng Hatta Rajasa sebagai cawapres dengan poin 20,2 persen. Namun jika disandingkan dengan Dahlan Iskan sebagai cawapres, maka poinnya 19,3 persen dan Ahok 13.3 persen.

"Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat masih berharap bahwa pasangan Jokowi-Ahok dapat bersanding dalam satu paket kepeimpinan nasional," ucap Mizan.

Survei Nasional Cyrus Network kali ini dirilis per 14-16 September 2013m Cyrus merupakan Survei Nasional dua mingguan dengan jumlah responden 1.020 orang dengan Margin of Error ditambah 3,1 persen.

Responden adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Proporsi responden laki-laki dan perempuan sebesar 50 persen banding 50 persen.

Proporsi responden yang tinggal di wilayah berciri perdesaan dan perkotaan sebesar 51 persen berbanding 49 persen. Jumlah responden sebanyak 1.020 orang. Responden tersebar secara proporsional pada 204 desa/kelurahan terpilih di 33 provinsi.