SRC:www.antaranews.com
Ilustrasi pementasan teater anak. teater anak merupakan sarana yang baik untuk menemukan bakat-bakat muda untuk kemudian dibentuk untuk berani tampil diatas pentas teater.(FOTO ANTARA/Andika Betha)
Anak yang punya masalah juga bisa sharing disini."
Jakarta (ANTARA News) - "Aaaaa...iiiii.. uuuuu.. eeeee.. ooooo..," suara seorang laki-laki dewasa terdengar lantang kemudian diikuti suara sekelompok anak-anak menirukan lafal itu.
Di salah satu pendopo Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat, Sabtu siang itu anak-anak berjejer rapi dengan tangan di pinggang.Â
Mereka berulang-ulang mengucapkan "Aaaaa...iiiii.. uuuuu.. eeeee.. ooooo..," dengan suara keras dan bersemangat.
Tak lama kemudian anak-anak tersebut menirukan gaya orang kebanjiran. Ibarat benar-benar berada di air di lantai, mereka bergelimpangan di lantai, menirukan gaya berenang karena musibah banjir di Ibukota Jakarta.
Setelah itu mereka berdiri, berjalan dengan kaki terseok, muka mengkernyit kesusahan dan perlahan mereka melawan arus, arus banjir ilusi dalam imagenasi tanpa batas.
Fatima, Aisya, Tiara, Salma dan Salwa mungkin tidak menyadari kalau akting mereka begitu memukau. Dalam benak mereka hanya bergembira, dan bermain dengan teman-teman. "Saya suka main teater, senang rasanya," kata Tiara (9) setelah latihan tersebut selesai.
Temannya, kakak beradik Salma dan Salsa (12) mengaku sejak ikut sanggar tersebut mereka jadi pemain teater favorit di sekolahnya.
"Salsa sering dipilih jadi pemain utama drama sekolah. Kalau aku suka main teater awalnya karena buat refreshing waktu jeda liburan di sekolah, tapi sekarang jadi suka," kata Salma .
Mereka dan 20 orang lainnya tergabung dalam "Teater Senyum Manis Production", sanggar teater yang mengkhususkan diri untuk para siswa SD.
ekspresi bermain
Berlatih "a-i-u-e-o" merupakan salah satu cara berlatih untuk berbicara lantang. "Dasar untuk pede, latihan olahrasa, ekspresi bermain, gaya bermain akting," kata Pengajar akting, Elbraba (45) .
Sementara itu, pemimpin sanggar, Anto Suhartono, mengatakan kesenangan melalui kebersamaan tidak hanya berguna di masa kanak-kanak tapi juga di masa tua.
"Latihan bukan sekedar untuk prestasi, tapi kesenangan, senyum yang membangun kebersamaan akan melahirkan leader yang berani tampil," kata dia.
Teater ini juga mengajarkan kebiasaan-kebiasaan "kecil" yang baik, misalnya merapikan sepatu di pinggir pendopo. "Ini akan terbawa saat mereka di rumah. Anak yang punya masalah juga bisa sharing disini."
Anto yakin jika menghargai hal kecil maka hal besar juga akan tercapai. Ia mengindamkan teater yang berbadan hukum. "Agar bisa tegas melindungi anak usia dini untuk berkarya," katanya.
kepercayaan
Koordinator Teater Senyum Manis Tri Pujirahayu (40) mengatakan keberadaan teater ini berasal dari mulut ke mulut berdasarkan kepercayaan dan regenarasi dari orangtua pecinta seni.
"Kami ini latihan bukan agensi artis, tapi buat tumbuh kembang mental si anak, pemimpin buat teman sekelompok," katanya.
Dia mencontohkan, anak-anak yang bergabung dengan "Senyum Manis" akan belajar mengatur diri dalam kelompok sekaligus mengasah talenta "Anak baru dan lama bergabung, ada keceriaan di dalamnya. Anak yang tidak menonjol jadi menonjol," kata Tri.
Ia mengatakan terkadang dalam satu kelompok ada anak yang awalnya tak mau membaur, tapi akhirnya mereka akan larut bersama rekan-rekan sebaya. "Dia jadi berani tampil di depan teman-temannya, sedangkan yang over pede jadi terarah," katanya.
Selain seni peran, teater ini juga mengajarkan tarian dan operet untuk ditampilkan di teater kecil dan sejumlah pertunjukan televisi. Anak-anak yang bergabung di "Senyum Manis" hanya dipungut biaya sukarela, antara Rp10ribu hingga Rp30 ribu/kedatangan."Tak ada paksaan," kata Tri.
Salah satu orangtua, Farwati (28) mengaku rela mengantar anaknya dari daerah Kampung Rambutan di Jakarta Timur demi kesenangan si anak. "Bocahnya inginnya belajar teater ya saya turutin," kata dia.
Ia berharap teater tersebut lebih banyak lagi merekrut anak sehingga bakat-bakat muda bisa dibentuk dan disalurkan. "Anak-anak jadi berani tampil," kata Farwati. Â
(tri)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment