SRC:www.antaranews.com
Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution (FOTO ANTARA)
di bawah 4,5 sedikit.
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia meyakini bahwa nilai inflasi Indonesia ke depan akan berjalan secara terkendali dan relatif baik.
"Memang inflasi Indonesia pada umumnya relatif baik, kecuali jika terjadi dua hal; pertama krisis pangan (volatile food) yang bergejolak karena musim yang jelek atau ada administered price," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, Jumat.
Darmin menjelaskan, hal tersebut terkait penguatan nilai rupiah sebesar 0,7 persen ke level Rp9.333 per dollar AS sehingga dalam sepekan ini penguatan rupiah sekitar 1,5 persen.
Selain dua hal itu, yang bisa mempengaruhi inflasi menurut Darmin adalah "imported inflation".
Jika ketiga hal itu tidak terjadi maka tendensi arah inflasi Indonesia menurun, jelas Darmin.
Kekhawatiran inflasi harga barang impor (imported inflation) yang disebabkan karena pelemahan nilai rupiah pada beberapa pekan terakhir, menurut Darmin tidak akan pengaruhi harga barang impor jika hanya dalam waktu yang pendek.
"Tentu saja barang impor ada yang naik harganya, seperti kedelai dan gandum. Tapi sebenarnya di dunia internasional itu inflasi dianggap arahnya meningkat, namun di Indonesia kelihatannya tidak mengalaminya," tambah Darmin.
Pada 2012, BI memperkirakan inflasi ada di sekitar titik tengah seperti dalam rencana kesepakatan BI --bisa di bawah 4,5 sedikit.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di kisaran 6,3%--6,7%, sedangkan nilai tukar rupiah berada pada kisaran Rp9.100--Rp9.300 per dolar AS.
(B019)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment