SRC:www.antaranews.com
Wina (ANTARA News) - Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA) mendesak Iran memberikan akses ke lokasi-lokasi di mana Teheran diduga sedang membuat bom atom, terutama di pangkalan militer dekat Teheran.
Negara-negara Barat dan Israel menduga Iran sedang berusaha membuat satu bom di balik kedok program nuklir sipil. Tuduhan berulang kali, yang berulang kali juga dibantah Iran dengan dalih membangun tenaga atom untuk keperluan sipil dan membuat isotop-isotop medis.
IAEA terutama menginginkan akses ke pangkalan militer Parchin dekat Teheran. IAEA mengatakan gambar satelit baru menunjukkan "kegiatan-kegiatan ekstensif" di pangkalan itu, yang beberapa pakar melihat itu sebagai tanda-tanda satu perampungan.
Dalam perundingan di Wina, Jumat, Ketua Pemeriksa IAEA, Herman Nackaerts, dan Wakil Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, akan bertemu dengan Duta Besar Iran untuk IAEA, Â Ali Asghar Soltanieh.
Ketua IAEA Yukiya Aman mengunjungi Iran bulan lalu setelah perundingan di Wina, dan setelah itu mengatakan kedua pihak dekat untuk mencapai satu persetujuan, dan menambahkan pekan ini perbedaan pendapat mereka menyempit.
Akan tetapi ia mengatakan banyak pekerjaan masih diperlukan sebelum satu kesepakatan dicapai.
"Jika kita tidak memperoleh akses ke lokasi Parchin atau orang lain, informasi dan lokasi-lokasi , maka... kita tidak dapat menjamin semua kegiatan nuklir di Iran itu untuk tujuan damai," kata Amano.
Kelompok P5+1 yang terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Prancis dan Jerman memulai kembali perundingan dengan Iran di Istambul April lalu dan bertemu kembali di Baghdad Mei,kendatipun tidak banyak hasil yang dicapai.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment