SRC:www.antaranews.com
Jakarta (ANTARA News) - "Anananini ini minta tolong, bilangnya sambil
sedih," ungkap Titiek Puspa. Dia mencontohkan bahasa semut yang akan digunakan
dalam drama musikal "Semut Merah Semut Hitam".
Bahasa semut yang digunakan merupakan ide Titiek. "Semutnya
bisikin aku," cerita Titiek sambil sesekali memeragakan kata dalam
bahasa semut. Untuk kemudahan penonton, Titiek menyediakan dua lembar kertas yang berisi 33 "bahasa semut". Titiek menyebut kertas itu Kamus Bahasa
Semut.
Drama musikal yang akan digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki tersebut, dibuat Titiek dalam waktu satu bulan. Skenario yang dibuat sudah
berisi lagu beserta gerakan tarians sedangkan para 'rakyat semut'
dipilih dari audisi yang dilaksanakan pada Maret. Dari 200 peserta,
hanya 40 orang yang dipilih untuk menjadi bagian dalam drama. "Mereka
dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka bisa bernyanyi dan berakting,"
jelas Titiek.
Pengisi drama musikal ini mencapai 125 orang yang terdiri dari, 48
penari, 52 pemain, serta 25 pemusik. Untuk kostum akan dibuat oleh Ivan
Gunawan yang juga berperan dalam drama ini. "Kostum yang dibuat harus
bernuansa teater, indonesia, serta bernuansa semut," jelas Ivan Gunawan
dalam konferensi pers drama tersebut.(dny)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment