Rio meriahkan konser "Kebangkitan Indonesia"

Penyanyi pop dan R&B Rio Febrian akan tampil pada konser Alunan Nada Kebangkitan Indonesia yang diadakan oleh sekolah vokal Bina Seni Vokal di Gedung Kesenian Sunan Ambu Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, 19 Mei 2012.
SRC:www.antaranews.com

Bandung (ANTARA News) - Penyanyi pop dan R&B Rio Febrian akan tampil pada konser Alunan Nada Kebangkitan Indonesia yang diadakan oleh sekolah vokal Bina Seni Vokal di Gedung Kesenian Sunan Ambu Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, 19 Mei 2012.

"Selain diisi oleh 120 talenta olah vokal binaan BSV, 15 musisi serta 20 seniman juga akan tampil di konser ini, seperti Rio Febrian, mantan News Anchor Tina Talisa dan komedian Tike Priatnakusumah," kata Produser Konser Alunan Nada Kebangkitan Indonesia Eri RAF di Bandung, Rabu.

Eri menuturkan, dalam konser tersebut nantinya akan disuguhkan sebuah pertunjukan seni vokal yang dikemas dengan cerita berkelanjutan atau sambung menyambung yang memiliki benang merah tentang Hari Kebangkitan Nasional.

"Konser ini merupakan sebuah pandangan tentang makna Hari Kebangkitan Nasional di mata anak muda. Dan nantinya, di dalam konser ini kami akan menampilkan drama musikal dengan tema yang saling menyambung dari awal hingga akhir konser," kata dia.

Dikatakannya, sebuah karya dari musisi almarhum Harry Roesli yang berjudul "Kami Cinta Indonesia" menjadi lagu pembuka pada konser tersebut.

"Lagu ini menceritakan tentang keprihatinan anak negeri terhadap kepedihan dan kesedihan yang menimpa Indonesia. Mereka berharap itu semua cepat berlalu dan ingin Indonesia lebih maju," katanya.

Ia berharap, usai menonton konser tersebut para generasi muda Indonesia menjadi berani untuk mengejar cita-cita atau mimpinya tanpa melupakan adat istiadat serta kebudayaan dari Indonesia.

"Salah satu kekayaan seni Indonesia yang bisa mendunia adalah seni budaya. Tapi sayang, sebagian generasi muda mulai melupakan dan sedikit merasa jengah untuk menampilkan kekayaan tersebut," kata Eri.

"Banyak orang beranggapan, bahwa segala sesuatu yang tradisional dianggap kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Tapi itu tidak berlaku di konser ini. Di dalam konser juga terdapat cerita yang dapat memicu penonton anak-anak untuk berani mengejar mimpinya," tambahnya.
(KR-ASJ/Y003)