SRC:www.antaranews.com
ilustrasi Novel "Negeri 5 Menara" karya Ahmad Fuadi yang difilmkan. (istimewa)
Balikpapan (ANTARA News) - Tiga pemeran tokoh utama dalam Film Negeri 5 Menara hadir dalam nonton bareng film tersebut bagi karyawan Islamic Banking, anggota DPRD Balikpapan, dan Wali Kota Balikpapan di Cineplex XXI, Balikpapan Super Block, Sabtu.
Donny Alamsyah (Ustaz Salman), Gazza Zubizaretta (Alif), dan Billy Sandi (Baso) bergabung dengan seratusan penonton lainnya yang diundang Bank Indonesia.
"Semoga man jadda wa jadda, kata-kata ini bisa memberi inspirasi juga bagi penonton di Balikpapan," kata Donny Alamsyah, aktor yang juga kerap memainkan peran-peran antagonis.
Man jadda wa jadda yang berarti siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh akan berhasil. Di dalam film, Ustaz Salman memperlihatkan frasa itu dengan adegan memotong kayu dengan pedang yang berkarat.
Perlu usaha yang sangat keras dari Ustaz Salman hingga cabang kayu tersebut akhirnya putus jadi dua.
"Jadi Tuhan Maha Adil, siapa pun yang berusaha keras; maka ia akan berhasil. Walaupun di sekolah misalnya, murid yang kecerdasannya biasa-biasa saja harus berusaha beberapa kali lipat dibanding siswa yang gemilang," kata Donny Alamsyah tentang adegan yang diperankannya itu.
Menurut Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi, film tersebut mengajarkan keberanian menghadapi tantangan kehidupan, menularkan etos kerja keras, saling bekerja sama untuk meraih tujuan, dan persahabatan yang tulus.
Film Negeri 5 Menara sudah diputar di sineplex di Balikpapan Maret lalu, sebagai bagian dari pemutaran serentak film tersebut di Tanah Air. Islamic Banking (IB) yang menjadi turut menjadi sponsor acara.
"Bagi saya ceritanya mengharukan," kata Ali, karyawan senior BI Balikpapan.
Film Negeri 5 Menara adalah adaptasi dari buku atau novel berjudul sama yang ditulis Ahmad Fuadi.
Dalam bukunya tersebut Fuadi menceritakan tentang sejumlah santri dari beberapa daerah di Indonesia menjadi sahabat akrab dengan tempat nongkrong di bawah menara masjid di Pondok Pesantren Madani, di Jawa Timur (lokasi syuting di Pondok Modern Gontor, Jawa Timur), tempat mereka menutut ilmu. Para santri tersebut berjuang keras untuk dapat mencapai cita-cita mereka antara lain ingin pergi ke sejumlah negara maju di Afrika, Eropa, dan Amerika.
(T.KR-NVA/Z002)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment