SRC:www.antaranews.com
Kami harus menguatkan sektor riil, jangan sektor keuangan. Di sektor keuangan, kita transaksi berapa triliun pun di pasar uang tidak akan terasa dan tidak akan mengubah apa-apa. Coba uang Rp1 triliun dikucurkan di sektor riil, banyak orang merasa ter
Pangkalpinang (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Aswandi As`an menyatakan kunci sukses perekonomian ada di sektor riil karena dinilai lebih berkontribusi pada perekonomian rakyat.
"Kami harus menguatkan sektor riil, jangan sektor keuangan. Di sektor keuangan, kita transaksi berapa triliun pun di pasar uang tidak akan terasa dan tidak akan mengubah apa-apa. Coba uang Rp1 triliun dikucurkan di sektor riil, banyak orang merasa terbantu," kata Aswandi di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mencontohkan krisis perekonomian di Eropa yang faktor penyebannya, antara lain lebih mengandalkan sektor keuangan.
Menurut dia, krisis perekonomian di Eropa disebabkan karena sistem ekonomi mereka yang keliru.
"Sebagai seorang muslim saya percaya ada tiga hal yang dapat menghancurkan perekonomian, yaitu `gambling`, `uncertainty`, dan `interest`," kata dia.
"Gambling" atau "maysir" atau perjudian, menurut Aswandi harus dihindari karena bergantung pada ketidakpastian dan tidak menekankan pada usaha sendiri. Begitu pula, "uncertainty" atau ketidakpastian dan "interest" atau sistem bunga.
Ia menjelaskan "gambling" adalah memperoleh sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja keras atau mendapat keuntungan tanpa bekerja. "Bagaimana kita bisa dapat rezeki yang barokah kalau kita tidak bekerja dari keringat kita sendiri?" ujarnya.
Aswandi juga menyayangkan banyaknya pelaku ekonomi di Indonesia yang masih mengandalkan permainan saham.
"Saat ini, banyak ekonom kita yang bermain di bursa saham dengan menggunakan ketiga trategi tersebut. Kalau ketidakpastian dijadikan transaksi, yang terjadi adalah seperti yang sekarang terjadi di ekonomi Eropa," kata dia.
Lebih lanjut Aswandi memaparkan sektor riil dirasa lebih berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian negara karena menyentuh masyarakat akar rumput.
"Sektor riil bekerja di `grass root`, mereka mengokohkan sistem perekonomian kita dan lebih tahan dari pengaruh krisis global yang terjadi di luar sana," kata dia.
Oleh karena itu, Aswandi mengimbau agar Pemerintah mulai melirik pertumbuhan sektor riil dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo meyakini perekonomian Indonesia tahan dari krisis ekonomi yang terjadi di Eropa saat ini.
Menteri mengatakan kunci kesuksesan perekonomian Indonesia adalah peran pengusaha dan stakeholder ekonomi domestik. Namun, bukan hanya itu, masih ada faktor lain, yaitu investasi yang terus tumbuh.
Ke depannya, Menteri mengatakan bahwa Pemerintah harus memikirkan tentang pengembangan pangan dan pertanian sehingga akan lebih mampu bertahan dari guncangan ekonomi di luar negeri.
(I027/D007_
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment