SRC:www.antaranews.com
Jakarta (ANTARA News) - Deputi Chief Pilot Boeing 737 Garuda Indonesia Setya Budi mengatakan banyak hal yang bisa menjadi penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
"Semua bisa terjadi, mulai dari sistem failure, manuver pilot, situasi cuaca, turbulensi," kata dia saat acara Merah Putih yang merupakan kerjasama ANTARA, TVRI, RRI serta disiarkan setiap Rabu.
Menurut dia, jika pilot Sukhoi sudah meminta izin untuk menurunkan pesawat dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki, artinya pilot melihat jelas visual keadaan sekitar gunung Salak.
"Ketika ia meminta izin turun ke 6.000 kaki itu berarti kondisi visual, cukup jelas melihat Gunung Salak, artinya bisa melihat keadaan di luar pesawat, dan berada di safe area untuk turun, jadi bukan karena itu saya kira," kata dia.
Ia juga mengatakan banyak kemungkinan lain yang bisa terjadi dalam sebuah kecelakaan di wilayah pegunungan. "Banyak kecelakaan terjadi karena menabrak objek disekitarnya, tidak bisa langsung disimpulkan," kata dia.
Lebih lanjut Setya mengingatkan dalam dunia penerbangan banyak istilah penerbangan. "Karena itu masyarakat awam jangan membawa opini-opini lalu membuat kesimpulan teknis yang tidak bisa dipertanggung jawabkan," kata dia.
(tya)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment