SRC:www.antaranews.com
Dolar (FOTO.ANTARA)
New York (ANTARA News) - Kurs dolar berakhir turun terhadap euro, pound, yen dan dolar Australia pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah hari perdagangan kacau-balau yang melihat bank-bank sentral mengambil sikap mentruf data buruk untuk meningkatkan sentimen.
Kathy Lien, seorang ahli valas GFT mengatakan, jatuhnya dolar terjadi karena tindakan dan potensi tindakan dari bank-bank sentral di seluruh dunia, lapor AFP.
"Peningkatan likuiditas dari Bank of Japan dan potensi penurunan suku bunga dari Reserve Bank of Australia minggu depan membangkitan rally risiko," katanya.
Dolar Australia membukukan keuntungan kuat terhadap greenback, naik hampir satu persen menjadi 1,0467 dolar, sementara dolar mencapai 80,29 yen, turun 0,9 persen pada pukul 22.00 GMT (Sabtu 05.00 WIB).
Bank sentral Jepang pada Jumat mengumumkan putaran lain pelonggaran moneter dalam upaya terbaru untuk membangkitkan perekonomian setelah angka mengungkapkan prospek terus melemah.
BoJ mengatakan akan meningkatkan program pembelian aset sebesar lima triliun yen (62 miliar dolar AS) menjadi 70 triliun yen dan mempertahankan tingkat suku bunga super rendah mereka antara nol dan 0,1 persen.
Sementara itu, euro mencapai 1,3258 dolar (naik 0,5 persen) dan pound naik menjadi 1,6265 dolar (naik 0,5 persen) -- tertinggi dalam hampir delapan bulan.
Euro telah goyah pada pagi hari setelah S&P, Kamis malam, menurunkan peringkat Spanyol dua tingkat menjadi BBB-plus dan menambahkan prospek negatif.
Menambah kesuraman, data resmi yang diterbitkan Jumat menunjukkan tingkat pengangguran di Spanyol telah melonjak menjadi 24,4 persen pada kuartal pertama.
"Investor telah mampu mengabaikan segala sesuatu termasuk peringkat kredit yang lebih rendah untuk Spanyol selama bank sentral terus memberikan dukungan likuiditas besar," kata Lien.
Dolar jatuh ke 0,9066 franc Swiss, turun sekitar 0,5 persen. (A026)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment