SRC:www.antaranews.com
Salah satu saluran dan modalitas yang dapat digunakan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama pembangunan internasional adalah melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)."
"Rencana Induk KSST akan menjadi landasan dan arah kebijakan dalam peningkatan KSST yang lebih terencana, terintegrasi, dan terarah, sesuai dinamika konstelasi global untuk mendukung kepentingan nasional," kata Armida dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ditambahkannya, Rencana Induk KSST akan dilaksanakan secara bertahap dalam jangka waktu lima tahun sesuai dengan RPJMN yang dituangkan dalam Cetak Biru KSST.
Armida menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia telah menempatkan diri sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan kerja sama pembangunan internasional.
Indonesia, yang saat ini merupakan middle income country dan anggota G-20, dituntut untuk lebih mempunyai peran penting dalam pergaulan internasional khususnya dalam kerja sama pembangunan.
"Salah satu saluran dan modalitas yang dapat digunakan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama pembangunan internasional adalah melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)," ujarnya.
Menurutnya, perubahan lingkungan dan kondisi global menuntut adanya terobosan baru dalam melakukan transformasi kemitraan kerja sama pembangunan sehingga KSST dapat memberikan keuntungan, baik bagi pembangunan nasional, maupun bagi negara penerima.
Dalam kaitan itulah, lanjut Armida, Indonesia menyusun Rencana Induk KSST Indonesia 2011-2025 dengan visi "Kemitraan yang Lebih Baik untuk Kesejahteraan".
Wakil Menteri Negara PPN/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo menambahkan bahwa pelaksanaan KSST Indonesia akan dilakukan secara inklusif dengan melibatkan berbagai stakeholders mulai dari pemerintahan daerah, organisasi masyarakat sipil, swasta, dan perguruan tinggi.
"Fokus kawasan KSST Indonesia akan diselaraskan dengan kebijakan luar negeri Indonesia dan dilaksanakan secara fleksibel. Tiga kawasan yang menjadi prioritas pelaksanaan KSST Indonesia adalah wilayah Asia Tenggara, Pasifik, dan Afrika," jelas Lukita.
Sebelumnya, untuk menyempurnakan Rencana Induk ini, Bappenas telah mengundang Menteri Luar Negeri R.M Marty M. Natalegawa, dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya.
Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri menyampaikan, bahwa peran Indonesia semakin strategis dalam kerja sama pembangunan internasional. Ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah permintaan yang telah diterima oleh Indonesia dari berbagai negara maju untuk program pembangunan kapasitas.
(ANT-135)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment