Roma (ANTARA News) - Juara bertahan asal Rusia, Maria Sharapova, mengalahkan petenis Jerman, Angelique Kerber, 6-3, 6-4, Sabtu, untuk mencapai final Roma Master, menghadapi Li Na dari China.

Sharapova membutuhkan waktu 89 menit untuk mengatasi Kerber, yang masuk peringkat 10 besar dunia WTA, di mana dengan masuknya Kerber maka peringkat 10 besar dunia diisi oleh sepuluh petenis dengan kebangsaan yang berbeda.

"Terasa bagus untuk kembali ke tempat di mana anda telah mencapai begitu banyak, dan untuk berada dalam posisi yang memperoleh kembali posisi tersebut," kata Sharapova, yang akan memainkan final kelimanya dari tujuh ajang dan final ke-43 sepanjang karirnya dikutip AFP

"Saya senang dengan cara saya melaju. Saya telah menghadapi beberapa pertandingan berat. Saya telah berkembang, dan saya berharap dapat terus berkembang."

Li, yang akan berupaya mempertahankan gelar juara Prancis Terbuka ketika Grand Slam itu dimulai pada Minggu, mencapai pertandingan final di Foro Italico tanpa memukul bola di semifinal ketika lawannya, Serena Williams, mengundurkan diri, karena mengeluhkan sakit pada punggungnya.

"Ketika saya melakukan pemanasan pada pagi ini, saya benar-benar menantikan untuk bermain melawan salah satu petenis terbaik," kata Li, yang belum pernah memenangi gelar lagi sejak keberhasilannya di Paris setahun silam.

"Tentu saja saya gembira dapat mencapai final, namun saya tidak suka menang seperti ini. Saya prihatin atas apa yang menimpa Serena dan berharap ia mendapatkan kesehatan."

Sharapova melakukan balas dendam kepada unggulan ke-12, Kerber, setelah kalah dari petenis Jerman tersebut di Paris Indoors pada Februari, setelah mengalahkannya beberapa pekan sebelumnya di putaran ketiga Australia Terbuka.

Petenis peringkat kedua asal Rusia tersebut, yang trofi Roma merupakan salah satu dari dua trofi yang diraihnya pada 2011, mengakhiri pertandingan dengan 27 pukulan kemenangan 25 kesalahan sendiri, dan melakukan "break" sebanyak empat kali.

Kerber hanya melakukan sembilan pukulan kemenangan, namun tidak pernah membuat lawannya tersebut berada dalam tekanan pada tiap-tiap set sebelum akhirnya menelan kekalahan.

Sharapova telah meraih gelar di lapangan tanah liat pada 2012 setelah menang di Stuttgart pada bulan lalu, dalam debutnya melawan petenis peringkat satu dunia sekaligus rival utama, Victoria Azarenka.

Petenis Rusia ini melaju ke final tanpa kehilangan satu set pun saat melawan petenis di luar sepuluh besar dunia

(H-RF)