SRC:www.antaranews.com
Jakarta (ANTARA News) - Mengacu pada perdagangan indeks Dow Jones dalam satu pekan yang merosot 3,5 persen, bursa Indonesia ikut tenggelam 3,25 persen dalam tiga hari perdagangan pekan ini, kata analis yang juga Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang.
"Tetap seperti biasa, di `market` saat ini sudah muncul perkiraan-perkiraan liar mengenai IHSG akan terjun ke level 3.900-an, dan tentunya berpotensi membuat panik investor," kata Edwin Sebayang dalam risetnya di Jakarta, Sabtu.
Ia menyarankan investor tidak perlu panik merespons analisa "liar" karena masalah yang terjadi di Eropa yang diperkiraan menjadi faktornya bukanlah kabar yang perlu ditakuti.
Merujuk pada kinerja laporan keuangan kuartal I-2012 yang sangat kuat membuat PER IHSG semakin murah bila IHSG turun, serta ekonomi dan emiten Indonesia terlampau kuat terpengaruh dengan kejadian di Eropa.
Diturunkannya peringkat utang jangka panjang dan deposit 16 bank Spanyol, termasuk bank terbesar kawasan Eropa, Banco Santander oleh Moody`s dan dipangkasnya peringkat Yunani menjadi `CCC` dari `B-` oleh Fitch Ratings, membuat Dow Jones pada Jumat (18/5) turun 73,11 poin (0,59 persen), diikuti naiknya The CBOE Volatility Index di atas level 25 sehingga selama sepekan Dow Jones turun 3,5 persen.
"Persoalan lama yang kembali berulang mengenai diturunkannya rating Yunani dan Spanyol serta kalah `trading` JP Morgan membuat IHSG tersungkur dalam tiga hari perdagangan sebesar 133,64 poin (3,25 persen) dan ditutup pada level 3.980,50," ungkapnya.
Turunnya peringkat Yunani dan perbankan Spanyol serta penguatan dolar atas euro membuat harga komoditas berjatuhan tajam selama satu pekan ini, seperti minyak yang turun 5,04 dolar AS per barel (5,21 persen), nikel 370 dolar AS per ton (2,15 persen), timah 830 dolar AS per ton (4,03 persen), dan CPO 183 ringgit Malaysia per ton (5,55 persen).
Sementara itu, saham-saham di bursa New York kembali mencatat penurunan mingguan, dengan debut saham Facebook Inc. di Wall Street, Jumat (18/5), gagal untuk membangkitkan semangat investasi karena kebanyakan investor masih mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi global.
"Semua orang menyoroti apa yang terjadi di Eropa, tetapi tema lebih besarnya saat ini adalah investor khawatir dengan pertumbuhan global," kata John De Clue, Regional Investment Director di U.S. Bank Wealth, Minneapolis.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melemah 73,11 poin, atau 0,3 persen, menjadi 12.369,38.
Dow telah merosot selama 12 dari 13 sesi perdagangan, yang merupakan pelemahan terlama sejak 1974. Indeks saham unggulan ini kini anjlok 6,4 persen selama bulan ini dan melemah 3,5 persen dalam sepekan ini.
Anjlok 4,3 perden dalam sepekan, indeks S&P 500 ditutup melemah 9,64 poin, atau 0,7 persen, menjadi 1.295,22, dengan sektor teknologi mengalami penurunan paling tajam, sedangkan telekomunikasi mencatat kenaikan terbesar di antara 10 sektor yang tergabung dalam indeks ini.
Untuk indeks Nasdaq Composite ditutup turun 34,90 poin, atau 1,2 persen, menjadi 2.778,79.
(T.KR-SSB/D007)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment