SRC:www.antaranews.com
Jakarta (ANTARA News) - Penurunan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan membuat banyak saham emiten "blue chip" maupun lapis kedua menarik untuk dikoleksi, kata analis yang juga Senior Research HD Capital, Yuganur Wijanarko.
"Penurunan indeks itu dipicu rencana Yunani untuk keluar dari Eropa sehingga turut melemahkan pasar global, rupiah, dan harga komoditas," kata Yuganur Wijanarko di Jakarta, Sabtu.
Hal itu, menurut dia, membuat IHSG terus berada pada zona merah.
Dalam risetnya, Yuganur mengatakan, pada penutupan mingguan (weekly) IHSG di bawah level 4.050, ini menandakan bahwa tren jangka pendek dan medium berganti menjadi turun sehingga taktik perdagangan cepat dengan "buy on weakness" dan "sell on strength" lebih favorit.
Tercatat selama tiga hari perdagangan sebelum libur panjang, IHSG turun 133,64 poin (3,25 persen) dan ditutup pada level 3980,50.
Diturunkannya peringkat utang jangka panjang dan deposit 16 perbankan Spanyol oleh Moody`s serta "downgrade" peringkat Yunani menjadi "CCC" dari "B-" oleh Fitch Rating Agency memberi imbas pada indeks.
Untuk saham yang layak dikoleksi, saran Yuganur, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Sentul City Tbk (BKSL).
Sementara itu, dia memperkirakan pada awal pekan perdagangan indeks akan bergerak pada "support" 3.925--3.800--3.650 dan "resistance" 4.050--4.150--4.200.
(KR-SSB/D007)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment