Nadal dan Ferrer bertemu di final Barcelona Terbuka

Rafael Nadal mengalahkan Fernando Verdasco untuk ke-13 kali sepanjang karirnya pada Sabtu waktu setempat, untuk membuka jalan ke final Barcelona Terbuka dengan rival lamanya, David Ferrer.
SRC:www.antaranews.com

Rafael Nadal. (FOTO ANTARA/REUTERS/Marcelo del Pozo)

Barcelona (ANTARA News) - Rafael Nadal mengalahkan Fernando Verdasco untuk ke-13 kali sepanjang karirnya pada Sabtu waktu setempat, untuk membuka jalan ke final Barcelona Terbuka dengan rival lamanya, David Ferrer.

Pertandingan Minggu akan merupakan ulangan final pada 2008, 2009, dan 2011, yang semuanya dimenangi oleh Nadal, lapor AFP.

Juara Prancis Terbuka, Nadal, yang baru saja meraih gelar kedelapan di Monte Carlo pada akhir pekan silam, menaklukkan Verdasco dengan skor 6-0, 6-4, pada pertandingan yang hanya berlangsung selama 85 menit dengan empat break pada serve.

Unggulan ketiga, Ferrer, harus menjalani sore yang lebih berat, di mana ia memerlukan waktu lebih dari dua jam untuk mengalahkan petenis Kanada, Milos Raonic, dengan skor 7-6 (7/2), 7-6 (7/5).

"Saya sangat gembira dapat mencapai final keempat. Ini merupakan hubungan sangat istimewa yang saya miliki dengan turnamen ini," kata Ferrer, yang pada pekan ini mengatakan akan menjadi puncak karirnya untuk mengangkat trofi.

"Saya harap akhirnya saya dapat memenuhi mimpiku untuk menjadi juara di sini."

Nadal mendominasi turnamen di Barcelona ini, dengan memenangi enam gelar dari tujuh penampilan sebelumnya. Saat ia tidak bermain - ia absen pada tahun 2010 karena masalah lutut - Verdasco menjadi juara.

Kemenangan Nadal ini merupakan kemenangan di semifinal ke-38 berturut-turutnya pada lapangan tanah liat, di mana kekalahan terakhirnya didapat saat melawan Caslos Moya pada Agustus 2003.

Raonic akhirnya menemui kekalahan setelah ia mencuri perhatian di lapangan tanah liat di Real Club de Tenis, dengan memenangi semua pertandingannya melalui pertarungan dua set langsung.

Ia mengalahkan petenis Spanyol, Nicolas Almagro, dan menundukkan unggulan kedua, petenis peringkat empat dunia, Andy Murray, pada perempat final.

"Sangat sulit untuk mengalahkan Raonic," kata Ferrer. "Masing-masing dari kami memiliki kesempatan, namun sulit untuk memenangi poin-poin kunci. Ia memiliki forehand keras dan ia sangat sulit untuk di-break."

Petenis 21 tahun tersebut, yang saat ini menghuni peringkat 25 dunia, mengancam pada awal set pembuka melawan Ferrer namun tidak dapat mengonversinya menjadi poin pada empat kesempatan break.

Raonic menggagalkan enam set point sebelum Ferrer akhirnya meraih kemenangan karena forehand petenis Kanada tersebut membentur net.

Pada set kedua, pasangan ini tetap bermain dengan level yang sama, dengan Raonic menggagalkan satu break point pada game kesebelas.

Pada akhir tie-break, Raonic mengamankan satu match point saat pengembaliannya tepat berada di garis lapangan. Namun Ferrer memenangi kesempatan kedua karena kesalahan Raonic.

"Saya rasa saya bermain sangat baik di lapangan tanah liat pada pekan ini. Saya mendapatkan beberapa sensasi yang bagus," kata Raonic. "Saya siap untuk tujuan berikutnya, Madrid (pada akhir pekan mendatang)."

"Namun ia terlalu bagus ketika hal itu diperlukan, itulah yang membuat dirinya menjadi pemain bagus yang mengalahkanku setiap kali kami bermain."

Ferrer kini memiliki catatan 28-4 pada musim ini dengan tiga gelar. (RF/Z002)