TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pihaknya selalu melakukan bersih-bersih rumah setiap hari. Hal itu merupakan jawabannya atas permintaan agar dirinya lebih waspada.
"Tiap hari juga sudah saya bersih-bersih rumah," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Jakarta, Kamis (20/9/2014).
Jokowi juga enggan menanggapi terlalu serius masalah penyadapan yang diungkap oleh koleganya di PDI Perjuangan itu. Menurutnya, tidak ada hal yang penting dan strategis dalam kehidupannya.
"Yang jelas mengenai hal itu enggak saya pikir berat-berat lah," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Menurut Tjahjo, hal ini merupakan indikasi kuat adanya teror yang mengarah pada partainya dari pihak eksternal.
"Di rumah Jokowi kita operasi ada tiga alat penyadap, di tempat tidur, di ruang tamu, dan di tempat makan. Seakan-akan ada semacam teror," kata Tjahjo, di Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).
Penggeledahan dilakukan di rumah Jokowi beberapa waktu lalu. Semua dilakukan karena partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini merasa ada satu kekuatan yang ingin mengganggu sepak terjang PDI Perjuangan pada Pemilu 2014.
Selain di rumah dinas Jokowi, kata Tjahjo, operasi intelijen oleh pihak tertentu juga menyasar kepada Megawati Soekarnoputri. Ia menyebutkan, sampai saat ini Megawati hampir selalu diikuti oleh tim intelijen yang belum diketahui jelas asal-usulnya.
"Bu Mega diikuti intel, pernah tertangkap ada orang masuk rumah Bu Mega dengan alasan mau numpang kencing, kan konyol," ujarnya.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment