WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (17/1/2014). Hujan lebat yang mengguyur Jakarta sejak pagi, membuat jalan tersebut tergenang dan diperparah sistem drainase yang kurang baik.
JAKARTA, TERKINISEKALI.BLOGSPOT.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan peningkatan signifikan alokasi dana untuk mengatasi banjir dan kemacetan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 DKI Jakarta. Peningkatan anggaran sampai dua kali lipat dibandingkan tahun lau."(Alokasi anggaran untuk banjir) dari Rp 2,31 triliun (pada APBD 2013) menjadi Rp 5,5 triliun," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (23/1/2014). "Jumlah itu untuk normalisasi, pengerukan, pelebaran kali, pembebasan lahan bantaran, bangun rusunawa, dan pembuatan waduk baru di Jakarta."Normalisasi akan dilakukan di 13 sungai besar yang melintas di Jakarta dan 864 saluran mikro yang terhubung dengannya. Pembebasan lahan direncanakan dilakukan untuk semua permukiman di bantaran sungai. Pembangunan rusunawa ditargetkan mencapai 200 blok per tahun. Di DKI Jakarta rencananya akan ada beberapa waktu baru. Tidak semua pembangunan waduk baru itu dibiayai APBD DKI Jakarta. Seperti waduk di kawasan Cengkareng, Panti Indah Kapuk, Halim Perdanakusuma, dan Cibubur, akan dibangun melalui mekanisme corporate social responsibility (CSR) perusahaan pengembang.Adapun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggunakan APBD untuk menormalisasi 12 waduk yang sudah lebih dulu ada. Waduk yang akan dinormalisasi itu adalah Waduk Sunter, Waduk Bojong, Waduk Teluk Gong, Waduk Situ Lembang, dan Waduk Melati.Berikutnya adalah Waduk Tomang Barat, Waduk Rawa Babon, Waduk Cengkareng,Waduk Grogol, Waduk Pegangsaan II, Waduk Bujana Tirta, dan Waduk Ria-Rio. "Segala cara harus dilakukan untuk ngatasi banjir. Memang harus begitu. Kita ini mau menyelesaikan permasalahan akar," ujar Jokowi.Soal macetLonjakan anggaran tak kalah besar juga terjadi di sektor transportasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan anggaran yang pada tahun lalu mendapat alokasi Rp 4,3 triliun menjadi Rp 10,8 triliun. Jumlah tersebut akan dipakai untuk pengadaan ribuan bus berukuran sedang dan bus untuk transjakarta sekaligus menambah koridor bus tingkat dan electronic road pricing (ERP) pada 2014. Khusus penambahan bus Transjakarta, melalui APBD 2013 Pemprov DKI telah menambah 310 bus. Dari jumlah itu 60 bus telah diluncurkan. Selebihnya dijadwalkan beroperasi pada Januari 2014. Target Jokowi, waktu kedatangan antara bus satu dengan bus yang datang berikutnya di shelter bus transjakarta, hanya sekitar lima hingga tujuh menit. Sekadar gambaran, saat ini PT Transjakarta memiliki sekitar 500 bus. Namun yang beroperasi 400-an bus saja. Selebihnya, bus transjakarta tersebut dalam perbaikan atau "berstatus" cadangan. Mengutip data dari Institute Transportation Development Policy (ITDP), untuk bisa memiliki waktu headway yang dimaui Jokowi, idealnya PT Transjakarta harus menambah 1.200 armada lagi.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment