Senin, 27 Januari 2014 | 05:41 WIB
Sejumlah jaringan relawan Jokowi Presiden 2014 berfoto bersama warga di depan poster Joko Widodo di bawah jembatan Pasupati, Bandung, Jawa Barat (12/1). Mayoritas dari barisan relawan ini merupakan kalangan golput dan non partai yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang memiliki elektabilitas paling tinggi diantara calon Presiden lain. TEMPO/Prima Mulia
TERKINISEKALI.BLOGSPOT , Jakarta:Gubernur DKI Jakarta selalu memiliki cara berkelit ketika ditanya prihal calon presiden 2014. Begitupula ketika ditanya mengenai dukungan yang semakin deras kepada Jokowi. Menurut Jokowi, dukungan untuk maju sebagai calon presiden itu ibarat air, yang pasti ada muaranya. Apakah Jokowi benar-benar mempersiapkan diri untuk menyambut dukungan itu. "Saya siapkan muaranya, tapi di waduk," kata dia sambil tertawa di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Ahad, 26 Januari 2014. Tak dijelaskan oleh Jokowi, apakah yang dimaksud adalah dirinya siap menampung dukungan itu sebagai kekuatan politik. Wartawan yang penasaran, mencoba mendesak kemungkinan Jokowi menjadi calon presiden 2014. Jawaban Jokowi, "Sekarang masih ngurusi banjir kok ditanya capres."Jawaban yang tak cukup memuaskan. Wartawan kembali menegaskan pertanyaannya, "Bagaimana kalau banjir Jakarta sudah usai?" Nah, kali ini jawaban Jokowi membuat wartawan deg-degan. "Nah, kalau banjir sudah selesai, baru saya mengurusi...," kata Jokowi. Wartawan semakin penasaran dengan jawaban yang akan diutarakan Jokowi selanjutnya. "Kemacetan," kata Jokowi. Jokowi rupanya mengaku belum memikirkan urusan politik. Dia mau berkonsentrasi mengurus Jakarta. Kepastian apakah Jokowi maju sebagai calon presiden dianggap menarik bagi sebagian politikus maupun warga. Sejumlah survei menempatkan Jokowi pada tingkat keterpilihan tertinggi, dibanding tokoh lain yang sudah lebih senior. Survei terakhir dilakukan Pol-Tracking Institute. Jokowi menempati urutan tertinggi di antara sembilan tokoh nasional. Jokowi memiliki tingkat keterpilihan 37,95 persen. Padahal Prabowo Subianto memiliki tingkat keterpilihan 10,34 persen, Aburizal Bakrie 5,92 persen, Wiranto 5,42 persen, Jusuf Kalla 4,25 persen, Megawati Soekarnoputri 3,84 persen, Mahfud Md. 2 persen, Dahlan Iskan 1,75 persen, Surya Paloh 1,42 persen, Hatta Rajasa 1 persen, lainnya 5,92 persen, dan sisanya 20,52 persen menjawab tidak tahu.Meski keterpilihan Jokowi moncer di sejumlah survei, PDI Perjuangan belum memutuskan siapa kandidat calon presidennya. Megawati, dalam acara Mata Najwa Rabu malam, 22 Januari 2014, tak juga memberi sinyal akan mengusung PDI Perjuangan. "Survei itu jangan jadi patokan atau gambaran. Kita harus melihat realita. Beri kesempatan kepada rakyat bagaimana mereka bisa memilih dengan baik, harus diberi pendidikan politik." kata Mega. (baca: Mega Berkeras Tunjuk Capres Setelah 9 April )ANGGRITA DESYANIBerita TerpopulerDi Survei Ini, Prabowo Subianto Selalu Jadi Juara Surya Paloh Soal Ongkos Saksi: Harga Diri Dijaga Alasan Jokowi Membatalkan Sodetan Cisadane Golkar Pertanyakan Tudingan Bawaslu
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment