Kamis, 10 Oktober 2013 | 07:32 WIB
Joko Widodo melihat gambar proyek Mass Rapid Transit (MRT) didampingi Direktur Utama PT MRT, Dono Boestami saat meresmikan proyek pembangunan MRT Fase I, Lebak Bulus-Bundaran HI di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (2/5). TEMPO/Eko SiswonoToyudho
TERKINISEKALI.BLOGSPOT, Jakarta - Pengerjaan fisik megaproyek mass rapid transit (MRT) Jakarta dimulai hari ini. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan pengerjaannya Kamis pagi, 10 Oktober 2013 pagi. Tiang pancang yang pertama akan ditancapkan di titik yang sudah dipilih, yakni di antara taman di Jalan Tanjung Karang, di seberang Stasiun Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. "Besok kami menyiapkan bor untuk memulai pemasangan slope protection sebelum membuat terowongan kereta," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, kepada Tempo Rabu, 9 Oktober 2013.Dono menjelaskan, slope protection adalah sabuk pengaman, agar pengeboran untuk jalur bawah tanah itu nantinya tidak sampai merusak konstruksi bangunan atau jalan di atasnya. Seperti telah direncanakan, Stasiun MRT di Dukuh Atas akan terletak persis di bawah Kanal Banjir Barat. Stasiun itu persisnya akan berada sekitar 24 meter di bawah permukaan tanah. "Lebih dalam dibanding stasiun lain karena harus ada jarak sekitar 8-10 meter dari dasar sungai," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Muhammad Nasir. (Baca juga: Pengerjaan MRT Diprediksi Perparah Kemacetan)Dono mengakui, proyek akan berdampak pada lalu lintas di kawasan sekitar titik groundbreaking itu. Namun, dampak tidak akan sebesar di sekitar kawasan yang menjadi koridor melayang Lebak Bulus-Senayan. Di kawasan itu antisipasi dilakukan, di antaranya dengan pelebaran jalan.Adapun di Jalan Sudirman hingga Bundaran HI diyakini tidak akan sampai terjadi kemacetan parah karena pekerjaan yang memang berada di bawah tanah. Pengerjaan ini menjadi bagian dari koridor bawah tanah sepanjang 5,9 kilometer dari Bundaran HI ke Senayan. (Baca: Proyek MRT Dimulai, Halte Busway Digeser)"Kami akan menggunakan teknologi bor canggih. Begitu terbuka langsung memasang penyangga, bukan sistem suntik yang teknologinya usang," ujar Dono. Proses pengeboran terowongan itu sendiri baru akan dilakukan pada 2015, setelah detailed engineering design (DED) bentuk stasiun dan terowongan selesai dikerjakan kontraktor.Itu sebabnya, juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan saat groundbreaking hari in pihaknya tidak menerjunkan banyak personel. "Hanya 25 anggota Satuan Lalu Lintas dari Polda," ujarnya.Berdasarkan pantauan Tempo, kemarin di lokasi groundbreaking telah tersedia satu unit ekskavator atau alat pengeruk tanah, pengebor tanah dan silinder yang digunakan untuk meratakan permukaan, tiga pipa baja, satu unit genset, serta alat pengelas. SYAILENDRA | M. ANDI PERDANA | ANGGRITA DESYANI | ALI ANWARBerita Terpopuler Lainnya:Polisi Usut Keterkaitan Mr X, AL, S dan Holly Jokowi Batasi Jumlah PKL JakartaJajanan Sekolah di Depok Mengandung Formalin
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment