SRC:www.antaranews.com
Sri Sultan Hamengkubuwono X. (FOTO ANTARA)
Pertemuan di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/6) itu terkait dengan sabdatama yang saya sampaikan di keraton, beberapa waktu lalu,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pertemuan dirinya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan sabdatama.
"Pertemuan di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/6) itu terkait dengan sabdatama yang saya sampaikan di keraton, beberapa waktu lalu," kata Sultan di Yogyakarta, Jumat.
Sabdatama adalah pesan yang disampaikan Sultan agar pembahasan Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat secepatnya diselesaikan.
Dalam sabdatama itu juga disampaikan bahwa Sultan dan Paku Alam yang bertahta ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur DIY.
"Namun, isi pembicaraan dan hasil pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak perlu saya kemukakan," kata Sultan yang juga gubernur DIY.
Menurut dia, apa yang dibicarakan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan merupakan suatu keputusan untuk Undang-undang (UU) Keistimewaan DIY, karena keputusan tetap ada pada pemerintah dan DPR RI.
"Namun, hasil pertemuan tersebut akan menjadi dasar untuk pembahasan Panitia Kerja (Panja) Komisi II DPR RI dan pemerintah. Jadi, keputusan tetap ada pada pemerintah dan DPR RI, bukan antara saya dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.
Sebelumnya, anggota Tim Asistensi RUUK DIY Achiel Suyanto mengatakan Sultan telah bertemu Presiden Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/6).
"Pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit itu membicarakan masalah RUUK DIY. Namun, saya tidak dapat mengungkapkan materi pertemuan itu, karena bersifat rahasia," katanya.
(B015*H010/M008)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment