SRC:www.antaranews.com
Semarang (ANTARA News) - Maestro tari Indonesia Sardono W. Kusumo memamerkan lukisan karyanya di Galeri Semarang yang merupakan ekspresi "tariannya" yang dituangkan di atas kanvas, berpadu dengan koreografi tarian modern.
Pada pembukaan pameran yang berlangsung di Semarang, Rabu (4/4) malam, sejumlah seniman tari menyumbangkan liuk tubuhnya menjelajahi setiap sudut ruang dan lukisan yang ada di galeri di kawasan Kota Lama Semarang tersebut.
Artis Olivia Zalianty, termasuk salah satu penari yang turut berolah gerak tari dalam pembukaan pameran itu, dengan balutan busana abu-abu ketat tubuhnya meliuk lincah di sela frame logam yang didesain kotak berjejer.
Sembari menikmati suguhan koreografi tarian modern, para pengunjung dipersilakan menikmati lukisan karya Guru Besar Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang semuanya memang tidak diberi judul, hanya tertulis "Untitled".
Permainan warna yang disuguhkan Sardono dalam lukisan-lukisannya terlihat tak beraturan namun harmonis, seperti merah dan hitam pada "Untitled #14" dan "Untitled #15", atau biru, hitam, ungu, dan kuning pada "Untitled #11".
"Untitled #13", "Untitled #1", dan "Untitled #5" termasuk lukisan yang menonjolkan warna terang, seperti merah, kuning gading, dan hijau. Bahkan, warna dominan kuning terang ditampilkannya pada lukisan "Untitled #4".
Tak semua lukisan abstrak seniman serba bisa kelahiran Solo, 6 Maret 1945 itu memainkan warna terang, sebab pada "Untitled #7", "Untitled #8", "Untitled #17", dan "Untitled #6" hanya menonjolkan warna hitam.
Menurut Sardono, lukisan-lukisan itu merupakan ekspresi naluri visualnya dalam bermain seni tari yang dituangkannya dalam bentuk lukisan, sebab lukisan itu memang dibuatnya dengan menari menjelajahi setiap sudut kanvas.
"Karena itu, saya tak pernah menggunakan kuas dan pisau lukis dalam melukis. Cukup dengan tangan yang dimainkan di atas kanvas seiring gerak tari. Ya, saya melukis semua ini hampir dengan menari dan bergerak lepas," katanya.
Ditanya pesan yang ingin disampaikannya lewat lukisan yang semuanya tak diberinya judul, ia mengatakan pesan khusus untuk setiap lukisan memang tidak ada karena hanya merupakan bentuk ekspresinya menuangkan tari dalam kanvas.
"Memang (lukisan-lukisan, red.) tidak saya beri judul karena akan membatasi. Silakan berimajinasi sendiri, memberi judul sendiri," kata seniman yang melukis karya-karya abstraknya menggunakan media cat minyak tersebut.
Meski demikian, ia mengaku ada satu lukisan yang dianggapnya paling berkesan, yakni "Untitled #18" yang panjangnya mencapai 20 meter sebagai terinspirasi peristiwa tsunami Fukushima Jepang pada 11 Maret 2011 lalu.
"Kebetulan, banyak seniman-seniman rekan sejawat tinggal dekat dengan daerah bencana. Namun tak semuanya soal tsunami Jepang, peristiwa tsunami Aceh juga menginspirasi karena saya banyak aktivitas di sana," katanya.
Lukisan sepanjang 20 meter yang dipamerkan di Galeri Semarang mulai 4-21 April 2012 itu diselesaikan Sardono dalam waktu satu tahun, paling lama dibanding lukisan-lukisan lainnya yang memakan waktu lebih singkat. (ANT)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment