SRC:www.antaranews.com
Penyanyi dangdut Rhoma Irama dijuluki Raja Dangdut (ANTARA/Zarqoni)
Yogyakarta (ANTARA News) - Peneliti dari Pittsburgh University, Amerika Serikat, Andrew Weintraub mengatakan dangdut bisa diterima secara luas oleh berbagai kalangan masyarakat dan menjadi musik paling populer di Indonesia."Dangdut mengalami masa puncaknya saat dikooptasi negara melalui media pada 1980 hingga 1990-an sehingga bisa diterima luas oleh berbagai kelompok masyarakat," kata Weintraub di Yogyakarta, Selasa, saat meluncurkan bukunya yang berjudul "Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia."
Guru Besar di Pittsburgh University itu menjelaskan, seperti jenis musik yang lain, dangdut juga berproses mengikuti perubahan selera masyarakat.
"Mengikuti lingkungan dan keadaan sosial yang berubah. Ide-ide pun harus berubah dan selalu ada proses," katanya.
Weintraub yang mulai mencintai dangdut semasa kuliah pascasarjana tahun 1984 terus meneliti dangdut sampai menjadi guru besar musik.
Sementara antropolog dari UGM Faruk HT mengatakan, pamor musik dangdut naik turun seiring selera masyarakat dan kreatifitas seniman musik dangdut.(H010)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment