Jakarta - Pendiri lembaga survei Pusat Data Bersatu Didik J Rachbini melempar sejumlah kritik pada kebijakan-kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dinilai belum bisa menyelesaikan permasalahan Jakarta. Didik yang pernah menjadi Cawagub DKI berpasangan dengan Hidayat Nur Wakhid dan melawan Jokowi saat Pilgub DKI silam ini menganggap Jokowi tak akan mampu menghadapi tantangan nasional bila terpilih jadi presiden.
"Jokowi dapat persepsi positif dari penataan sektor informal, kesehatan, dan pendidikan. Yang tidak puas itu masalah banjir, itu sebelum banjir mulai Januari kemarin. Yang sangat tidak puas adalah masalah kemacetan," kata Didik di Wisma Kodel, Jl. HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (18/3/2014).
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi bertema "Nasib Jakarta Pasca Jokowi" yang juga menghadirkan anggota DPD RI dari DKI, AM Fatwa. Didik yang juga politisi PAN ini kemudian memaparkan beberapa kelemahan dari kebijakan Jokowi selama memimpin Jakarta, salah satunya kemacetan.
"Pertumbuhan kedaraan naik, kalau tidak ada kebijakan, turun satu aspek. MRT, monorel, dijalankan atau tidak? Tidak. Masalah banjir, Banjir Kanal Timur bukan Jokowi yang inisiasi. Dia memulai sesuatu tidak? Memulai tapi gagal terus. Mau buat sodetan ke Cisadane, begitu tidak boleh, langsung tidak jadi," kritiknya.
Menurut Didik, Jokowi belum bisa menyelesaikan masalah-masalah di tingkat Jakarta. Oleh sebab itu, ia meragukan apabila mantan Walikota Solo itu mampu menghadapi tantangan lebih besar sekelas negara Indonesia.
"Kemampuan untuk menyelesaikan masalah kapasitasnya rendah. Pemimpin eksekutif itu ujian pertamanya ada di Jakarta. Jakarta saja begini apalagi nasional. Masalah Papua, kebijakan luar negeri, masalah Aceh," ujarnya.
Ikuti berbagai berita menarik yang terjadi hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 15.15 WIB
(van/van)
Punya informasi penting yang ingin Anda laporkan? Atau punya #FotoUnik? Kirim ke PASANGMATA.COM .
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment