Alasan Jokowi Malas Jawab Isu Nyapres

Bookmark and Share

Minggu, 23 Februari 2014 | 06:32 WIB



Joko Widodo (Jokowi). TEMPO/Dhemas Reviyanto


TERKINISEKALI.BLOGSPOT , YOGYAKARTA:- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi secara implisit mengungkapkan alasannya selama ini enggan mengomentari wacana seputar peluangnya menjadi calon presiden. Komentar itu keluar saat dia menghadiri forum "Academic Meeting, Penyiapan Bahan Usulan tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara" yang dihadiri 30-an akademikus sejumlah kampus di Yogyakarta. Forum ini acara kedua, yang dihadiri oleh Jokowi di Universitas Janabadra, setelah seminar tentang transportasi massal pada Sabtu, 22 Februari 2014. Di dua acara itu, Jokowi menjadi pembicara. (baca: Ahok: Jokowi Layak Capres) Di depan puluhan akademikus, Jokowi mengaku tidak bisa mengomentari beragam pendapat dari beberapa akademikus dan aktivis mengenai problem nasional yang mendesak diselesaikan dalam beberapa tahun ke depan. Masalah itu terdiri dari krisis energi, korupsi, kedaulatan pangan hingga kualitas infrastruktur. (baca: Ketika Ketua MPR Sindir Jokowi Soal Nyapres) Moderator forum itu, Purnawan Hardiyanto meminta Jokowi memberikan tanggapan mengingat dia merupakan salah satu kandidat capres terpopuler versi lembaga survei. "Jokowi jangan pelit bicara lagi," kata Wakil Rektor II Universitas Kristen Duta Wacana itu. Jokowi mengelak untuk berkomentar dengan menyatakan wacana mengenai problem nasional hanya bagus untuk menambah wacananya. Jokowi merasa tidak layak mengomentari persoalan dalam konteks nasional karena selama ini perhatiannya lebih banyak tertuju ke masalah daerah seputar perbaikan kawasan Jakarta. "Kalau komentar, pasti ada yang tidak senang, ada yang nyerang-nyerang, sadap-menyadap," kata Jokowi.(baca: Digeruduk Relawan Agar Nyapres, Jokowi Pilih Blusukan ) Jokowi meminta maaf kepada peserta forum itu karena tidak banyak mengomentari refleksi mengenai problem nasional di masa depan. Sebagaimana di banyak forum sebelumnya, Jokowi mengaku lebih senang menanggapi pembahasan mengenai banjir atau kemacetan di Jakarta. "Posisi saya masih santai, gak mau serius-serius amat. Saya apa adanya, sekarang masih gubernur DKI," kata Jokowi. (baca: Jokowi: Saya Tak Punya TV, Pencitraan Apanya? ) Forum pembahasan usulan materi GBHN itu dihadiri akademikus dari Universitas Janabadra, Universitas Gadjah Mada, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa dan lainnya. Beberapa kader Seknas Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia atau Seknas Jokowi juga terlihat hadir. Di akhir acara aktivis Seknas Jokowi meminta mantan Wali Kota Solo itu menuliskan kalimat kenang-kenangan di piagam bergambar grafis wajahnya. Jokowi menulis "Yang santun, Yang semangat." ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Loading...

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment