Elektabilitas Jokowi Ditenggelamkan oleh Lembaga Survei yang ...

Bookmark and Share



Foto Gubenur DKI Jokowi bersama ribuan warga Jakarta memeriahkan malam takbiran Idul Adha Jakarta Night Religious Festival Parade 1000 Bedug di HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin(14/10/2013).



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) yang terus menanjak naik mengungguli calon presiden lainnya, membuat semua kandidat kebingungan. Bahkan berbagai cara terus di lakukan guna meruntuhkan pamoritas Jokowi. Koordinator Nasional Relawan Jokowi (KNRJ) Ahmad Khoiron Mustafit mengatakan para capres sudah kebingungan cara melawan elektabilitas jokowi sehingga berbagai cara dilakukan. "Kita masih ingat pidato Surya Paloh yang menyatakan bahwa bangsa ini sudah melenceng dari jalurnya karena memilih pemimpin berdasarkan popularitasnya bukan kinerjanya," kata Khoiron kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/10/2013).


"Ini kan sama saja dengan mengatakan bahwa rakyat salah memimpikan jokowi menjadi presiden karena kinerjanya memang luar biasa, dan oleh sebab itulah elektabilitasnya menjadi tinggi," tambahnya.


Khoiron menuturkan, LSI sedang bermain-main di ranah logika murahan. Pasalnya, bila melihat dari awalnya menyatakan bahwa jokowi hanya capres wacana karena posisinya bukan struktural di PDI Perjuangan. "Ini kan yang disebut dengan lembaga pro politik dinasti dan bukan meritrokasi politik. Rakyat ini sudah lelah dibodohi dengan sistem politik yg mengepankan kekuasaan dan bukan pada pelayanan. Kasihan dong rakyat yang hanya dijadikan obyek penderita daripada sebagai manusia-manusia yang harus dijunjung tinggi hak-haknya dan dicintai," tuturnya. Lebih lanjut Khoiron mengatakan, saat ini Jokowi punya elektabilitas tinggi, karena rakyat memang sudah menemukan figur yang dirindukannya, figur yang mereka cintai dan mencintai mereka. "Saya rasa PDI Perjuangan adalah partai yang sudah membuktikan dirinya lebih dekat ke rakyat yang akan berjuang habis-habisan untuk rakyat," cetusnya. Mencermati hasil survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) yang secara sengaja tidak memasukkan figur Jokowi sebagai capres dalam survei tersebut Khoiron menduga ada skenario mengganjal Gubernur DKI Jakarta itu menjadi capres 2014. "Padahal selama ini Jokowi Terbukti bersama PDI Perjuangan tidak silau dengan tawaran-tawaran koalisi yang menurut saya seperti dagelan saja. Bagi PDI Perjuangan, sangatlah layak berbuat sesuatu untuk rakyat dengan menunjuk jokowi sebagai capresnya, dan itu bukan hal yg mustahil mengingat kedewasaan partai selama ini," ucapnya.


Penulis: Muhammad Zulfikar



Loading...

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment