Konsentrasi Terpecah, Jokowi Disarankan Mundur dari Gubernur DKI

Bookmark and Share

http://ift.tt/1eCld70 Januarius Kuwado Bakal calon presiden PDI-P Joko Widodo di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Jl Surapati No 7, Menteng, Jakarta Pusat, seusai pertemuan dengan para duta besar negara sahabat, Senin (14/4/2014) malam.


JAKARTA, TERKINISEKALI.BLOGSPOT.com - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menyarankan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo untuk mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Agus menilai, konsentrasi Jokowi terpecah antara urusan partai dan tugasnya sebagai gubernur. Jika tak berani mundur, kata Agus, Jokowi adalah sosok yang tak tegas. "Karena apa yang saya harapkan kalau calon presiden saya tidak tegas? Saya akan bangga kalau Jokowi mundur, tapi saya bilang pengecut kalau dia tidak mundur," kata Agus, Rabu (16/4/2014), saat dihubungi dari Jakarta. Menurutnya, opsi mundur merupakan konsekuensi yang harus diambil Jokowi. Saat ini, kata Agus, Jokowi terlihat lebih fokus berpolitik dibandingkan mengurus Ibu Kota. "Dari dulu saya kurang setuju Jokowi nyapres. Terbukti, ini mengganggu efektivitasnya sebagai gubernur. Supaya tegas, langsung Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) saja yang jadi gubernur, sedangkan dia (Jokowi) mundur," ujar Agus.Sebelumnya diberitakan, pada Selasa (15/4/2014) kemarin, Jokowi tidak melakukan aktivitasnya secara penuh. Ia diketahui hanya berada di Balaikota sampai sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian, diam-diam ia bertolak ke rumah Megawati untuk rapat evaluasi pileg bersama seluruh ketua DPD PDI-P se-Indonesia. Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi menuding Jokowi korupsi waktu. Alasannya, saat masih jam kerja, Jokowi sudah mangkir dari jabatan sebagai gubernur untuk urusan partainya. Sanusi menilai, Jokowi sudah tidak fokus mengurus Jakarta. Hal itu dilihat dari banyak waktunya yang tersita untuk urusan partai. Sejak Jokowi menyatakan siap mencalonkan diri menjadi presiden, Gerindra telah menyarankan ia segera mundur dari jabatannya. "Pasti sudah enggak fokus dia. Harusnya sudahlah, konsentrasi ke capres saja. Kan tinggal tiga bulan. Kalau dia fokus capres, ini kan tidak ada yang dirugikan seperti sekarang ini," ujar Sanusi.


Loading...

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment