Pengamat: Jokowi Bukan Tipe Perekat Solidaritas seperti Megawati

Bookmark and Share

http://ift.tt/1duXbjt JANUARIUS KUWADO Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri-kanan) duduk bersama dalam acara perayaan HUT ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2014).


JAKARTA, TERKINISEKALI.BLOGSPOT.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, menilai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, bukan tipikal pemimpin yang kuat seperti Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, popularitas Jokowi hanya sesaat dan akan pudar bila tidak memenuhi ekspektasi pendukungnya.


"Mungkin untuk jangka pendek, ya, Jokowi punya pengaruh (terhadap partai) bila dia terpilih jadi presiden. Tapi jangka panjang, saya tidak yakin. Jokowi bukan tipe solidarity maker seperti Bu Mega," kata Zaki saat dihubungi, Senin (24/3/2014).


Zaki berpendapat, sebagai partai tradisional, PDI-P tidak bisa dilepaskan dari sosok Megawati. Pengusungan Jokowi sebagai capres PDI-P, kata dia, menandakan begitu kuatnya mandat dari Megawati dan bukan merupakan mandat wong cilik. "Pencapresan Jokowi menegaskan begitu kuatnya politik patronase PDI-P yang bertumpu kepada figur sentral Megawati," ujarnya.


Oleh karena itu, Zaki menilai situasi tersebut dinikmati tidak hanya oleh Megawati, tetapi juga oleh lingkaran dalam ( inner circle) PDI-P. Ia ragu bahwa partai berlambang banteng itu akan berubah menjadi partai modern dalam waktu dekat.


"Jokowi tampaknya juga menikmati privileges dari besarnya kekuasaan Mega. Saya tidak melihat pada diri Pak Jokowi ada semangat dan kemampuan untuk mereformasi partai," kata Zaki.


Loading...

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment