Tuduh JK Manfaatkan PMI dan Dekati Jokowi, Nurul Arifin Menuai ...

Bookmark and Share

/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO


NURUL ARIFIN, mempunyai nama lengkap Nurul Qomaril Arifin (lahir di Bandung, Jawa Barat, 18 Juli 1966), aktris senior Indonesia menikah dengan Mayong Suryolaksono mempunyai 2 anak bernama, Maura Magnalia Madyaratr dan Melkior Mirari Manusaktri. Sekarang Nurul menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Golkar periode 2004 - 2009 dan 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat VII. Saat ini ia juga masih menjadi anggota Teman Serikat di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)




TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Nurul Arifin, menuai protes dari media officer Jusuf Kalla (JK), Sabtu (16/11/2013).


Nurul Arifin menuai protes setelah muncul pernyataannya di sebuah koran di Jakarta. Pernyataan Nurul, menurut media officer JK, Husain Abdullah, menyudutkan JK karena menuduh mantan Ketua Umum DPP Golkar itu menggunakan kerja sosial di Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai institusi politik pribadi.


Nurul juga m enuduh JK melakukan pendekatan kepada Jokowi untuk kepentingan pilpres 2014.


Menanggapi tuduhan tersebut, Media Officer JK, Husain Abdullah mengatakan bahwa kegiatan aktif JK sebagai pekerja sosial di Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) murni untuk kemasalahatan masyarakat.


"Pekerjaan ini dilakukan JK dengan ikhlas ia tidak pernah lelah mengabdikan dirinya untuk kepentingan umum. Bahkan kegiatan seperti itu sudah dilakukan JK jauh sebelum dia menjabata sebagai Ketua PMI dan DMI," kata Husain Abdullah melalui rilis yang dikirim ke TRIBUNnews.com.


Husain mencontohkan bahwa saat puasa Ramadhan yang lalu JK melarang masjid memajang foto dirinya sebagai ketua DMI mengucapkan selamat puasa karena ia tidak mau ada yang mengurangi keikhlasannya.


Padahal, kata Husain, sangat mungkin JK melakukan dalam kapasitasnya sebagai ketua dewan masjid. JK juga pernah melarang PMI memasang umbul-umbul dan spanduk bergambar dirinya saat berlangsung kegiatan Temu Karya RelawanPMI Juni 2013 lalu .


"Jadi JK selalu menjaga orisinalitas kegiatan sosialnya , agar semuanya tetap dalam koridor kerja sosial. Nurul jangan menggunakan cara berpikirnya untuk memandang JK karena ini tidak nyambung dengan kenyataan," kata Husain.


Husain Abdullah menganggap lucu pernyataan Nurul Arifin yang menuduh JK melakukan pendekatan kepada Jokowi.


"Dimana logikanya JK pendekatan kepada Jokowi. Apa dasarnya?" tanya Husain.


"Mungkinmunculnya, fenomena JK-Jokowi yang santer di berbagai media membuat Nurul silau. Padahal fenomena tersebut muncul secara alamiah dari opini masyarakat sendiri seperti terlihat dari hasil survey. Tetapi itu sama sekali bukan kerja politik JK," tegas Husain Abdullah. "Jadi Nurul harus cerdas dan arif memandang fenomena tersebut, jangan justeru dijadikan alat fitnah kepada JK."


Husain mengingatkan agar politisi Golkar tersebut berhati-hati dengan pernyataannya karena jangan sampai kontraproduktif terhadap Nurul yang bisa membuat dia kehilangan pendukung di daerah pemilihannya.


"Bagaimana pun JK masih punya banyak simpatisan Golkkar di berbagai daerah," tambahnya.


Husain heran dengan pernyataan Nurul yang menuduh JK dengan tidak berdasar padahal Wasekjen Golkar tersebut sangat mengenal JK dengan baik.


"Nurul jangan pura-pura tidak tahu Pak JK, kan dia dulu ikut Pak JK tahun 2009, kok Nurul tiba-tiba jadi orang asing yang baru kenal JK. Dan ingat politik itu dinamis, kadang-kadang kaki kiri di depan suatu saat kaki kanan di depan," katanya.(*)


Loading...

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment