SRC:www.antaranews.com
Ilustrasi (FOTO ANTARA/Dewi Fajriani)
Tim robot RI-NHO dari ITS pada babak final KRI mengalahkan tim robot Barelang 5.2 dari Politeknik Negeri Batam yang menjadi juara pada 2011. ITS dengan kemenangan tersebut berhak mewakili Indonesia pada kontes robot internasional di Hongkong pada Agustus 2012.
Sebagai juara III pada kategori KRI adalah Jump-Ace dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juara harapan tim robot Rolpens dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Sedangkan robot desain terbaik diraih Barelang 5.2 dari Politeknik Negeri Batam dan strategi terbaik oleh Rolpens dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Pada kategori Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) pemadam api beroda, juara I diraih tim robot Sangkuriang dari Politeknik Negeri Bandung, juara II oleh tim robot D`Guliz dari Universitas Tanjungpura, dan Juara III oleh Armada dari UGM..
Untuk kategori KRCI pemadam api berkaki, juara I diraih oleh 1-DA dari UGM, juara II oleh tim robot Arjuna dari Institut Teknologi Telkom Bandung, dan juara III oleh Eilero dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Pada KRCI kategori humanoid soccer atau robot bertanding sepak bola, juara I diraih tim Eros dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya setelah mengalahkan tim Isola-S dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan skor 7-0.
Tim robot Barelang 4.2 dari Politeknik Negeri Batam keluar sebagai juara III setelah mengalahkan tim robot Alfarobi dari UGM yang menjadi juara harapan.
Untuk kategori KRCI, tim robot dengan desain terbaik diraih Majreha dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan tim dengan algoritma terbaik diraih Eros dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Untuk Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang pada 2012 mengambil tema penari piring, juara I diraih V-yu dari ITS, juara II oleh Rosebir dari UGM, juara III oleh Erisa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, sedangkan juara harapan oleh ACE dari Universitas Kristen Maranatha.
Tim robot dengan desain terbaik pada kategori KRSI diraih oleh Rosebir dari UGM dan untuk penampilan artistik terbaik diraih oleh Erisa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya..
Sementara itu, menanggapi kemenangan ITS, Rektor ITS Triyogi Yuwono menjanjikan pembebasan biaya kuliah dan pengusulan beasiswa bagi mahasiswa yang tergabung dalam tim robot.
Ia juga berjanji robot yang memenangkan KRI tidak akan dibongkar untuk dipamerkan dalam ruang khusus guna mengingat prestasi tim robot ITS.
"Mereka telah bekerja keras dari hari ke hari dan menginvestasikan banyak waktu untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu robot," ujar Yuwono.
(D013)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment