Ambon (ANTARA News) - Kantor lama Bupati Maluku Tengah di Kota Masohi, ibu kota kabupaten setempat, Rabu sekitar pukul 04.30 WIT, terbakar.

Kapolres Maluku Tengah, AKBP Udi Juswanto, ketika dikonfirmasi, Rabu pagi, membenarkan terbakarnya kantor lama Bupati Maluku Tengah yang berlokasi di Kelurahan Namaelo.

Hanya saja Kapolres belum berkomentar banyak dengan alasan sedang mengerahkan personel untuk melaksanakan penyelidikan kasus itu. "Maaf saya mengerahkan personel untuk mengembangkan penyelidikan, nanti dikonfirmasi lagi," ujarnya.

Didesak kebakaran tersebut berkaitan dengan KPU Maluku Tengah akan menetapkan perolehan suara pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah setempat putaran kedua pada hari ini (Rabu), dia belum bersedia menjelaskannya.

"Kami (polisi) masih mengembangkan penyelidikan sehingga tidak mau mengaitkannya dengan politik (pilkada)," kata Kapolres singkat sambil telepon genggam dimatikan.

Asisten Tata Pemerintahan Pemkab Maluku Tengah Jopi Kapresy juga membenarkan terbakarnya kantor lama Bupati Maluku Tengah.

"Saya memperkirakan kebakaran pada Rabu subuh karena pemantauan menjelang penetapan perolehan suara pilkada putaran kedua hingga Rabu dini hari atau sekitar pukul 01.30 WIT belum terjadi peristiwa tersebut," katanya.

Kebakaran tersebut mengakibatkan ruangan yang dimanfaatkan kantor Kearsipan dan Perpustakaan, Kependudukan, dan Cacatan Sipil, BKPMD, Pertambangan dan Bagian Pembangunan terbakar sehingga mengalami kerugian negara ratusan juta rupiah.

Warga Masohi, Cak Toisutta, mengatakan bahwa api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Maluku Tengah dan satu lainnya Yonif 731/ Kabaressy. "Kebakaran cepat merambah ruangan-ruangan karena banyaknya kertas," ujarnya.

Sebelumnya, kantor Bupati maupun DPRD Maluku Tengah sempat terbakar karena aksi teror bom pada tanggal 17 Mei 2012.

Aksi serupa juga dilakukan di kawasan rumah Ketua Fraksi PKS DPRD setempat Maluku Tengah, Aziz Sangkala.

Sementara itu, tiga anak pengumpul besi tua menemukan satu bom rakitan masih aktif di Kelurahan Letwaru pada Kamis (17/5) petang.

KPU Maluku Tengah menjadwakan 30 Mei 2012 akan menetapkan hasil perolehan suara pilkada setempat putaran kedua yang diikuti pasangan Tuasikal Abua-Marlatu Leleury (TULUS) dan Jusuf Latuconsina-Liliany Aitonan(INA AMA).

Pasangan Tulus dan Ina Ama berdasakan keputusan KPU Maluku Tengah pada tanggal 13 Mei 2012 berhak masuk putaran kedua karena hasil pilkada pertama 4 April 2012 ternyata tidak ada satu pun dari enam pasangan memperoleh suara 30 persen plus satu suara.

Pasangan TULUS menempati urutan pertama perolehan suara terbanyak yang mencapai 56.162 suara (28,28 persen), INA AMA 47.355 suara (23,85 persen) dan Hamzah Sangadji-Melkias Mozes Lohy (HASIL) meraih 36.827 suara (18,55 persen).

Pasangan Muhammad Makmur Tamani-Philip Halatu (MATA HATI) menduduki posisi ke empat dengan perolehan suara sebanyak 29.568 suara (14,89 persen), Lutfy Sanaky-Nancy Purmiasa (SANPURNA) memperoleh 23.066 suara atau 12,62 persen serta Ny. Anna Latuconsina-Ch. Leihitu (MANIS) meraih 5.597 suara (2,62 persen).

Lembaga Survei Index menempatkan pasangan TULUS di peringkat pertama dengan perolehan suara 51,54 persen, sedangkan INA-AMA meraih 48,46 persen.

Pilkada Maluku Tengah dilaksanakan untuk memilih pengganti Bupati Abdullah Tuasikal dan Wakil Bupati Imanuel Seipalla yang masa jabatan mereka untuk periode kedua berakhir pada tanggal 13 Juli 2012.

(L005/D007)